close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Jasa penukaran uang receh terimbas pandemi. Alinea.id/Oky Diaz.
icon caption
Jasa penukaran uang receh terimbas pandemi. Alinea.id/Oky Diaz.
Infografis
Sabtu, 23 Mei 2020 09:37

Jasa penukaran uang relatif sepi kala pandemi.

Jumlah kebutuhan uang tunai menurun.
swipe

Bank Indonesia tetap membuka layanan penukaran uang receh di masa pandemi Covid-19. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyatakan tren penukaran uang pada Ramadan 2020 ini meningkat tipis dibandingkan tahun sebelumnya.

Hingga 15 Mei 2020, penukaran uang receh di BI sudah mencapai Rp3,74 triliun. Bertambah dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp3,64 triliun. Tren itu dibarengi dengan meningkatnya pangsa UPK terhadap uang kartal yang beredar (UYD) sebesar 32%.

Namun begitu, BI tetap menerapkan efisiensi untuk persediaan uang tunai selama Ramadhan tahun ini. Onny menuturkan, khusus tahun ini BI hanya menyiapkan uang tunai Rp157,9 triliun. Angka ini turun sekitar 23% dengan persediaan uang tunai tahun lalu, yakni Rp217,1 triliun.

Langkah ini diambil BI semata-mata karena tren peningkatan jumlah penukaran uang tahun ini, rupanya tidak didampingi dengan turut meningkatnya kebutuhan uang (outflow) di masyarakat. 

“Tren kebutuhan uang selama 5 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan tercermin dari jumlah outflow yang terus naik. Untuk penukaran uang selama 5 tahun terakhir rata-rata sebesar Rp3,21 triliun. Khusus untuk tahun ini jumlah outflow menurun dibandingkan tahun sebelumnya,” paparnya.

Artikel selengkapnya dapat dibaca disini.

Tradisi salam tempel diperkirakan menurun akibat adanya imbauan physical distancing dan larangan mudik. Alinea.id/Oky Diaz.

img
Kartika Runiasari
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan