Jakarta hampir tak mungkin tak banjir. Terletak di bawah permukaan air laut, Jakarta juga dialiri 13 sungai. Selain itu, kini 80% lahan di ibu kota telah tertutup bangunan. Artinya, kemampuan Jakarta untuk meresap air hujan kian lemah.
Menurut pakar geospasial Institut Teknologi Bandung (ITB) Bintang Rahmat Wananda, sulit untuk benar-benar membebaskan Jakarta dari banjir. Apalagi, penyebab banjir di DKI beragam, mulai dari banjir kiriman, kurangnya drainase, sampah, dan curah hujan yang ekstrem akibat perubahan iklim.
Karena itu, ia menyarankan agar Pemprov DKI mulai menggunakan pendekatan penataan ruang berbasis risiko. "Misalnya ada yang mau bangun rumah di kawasan zona banjir. Nah, itu itu harusnya pemerintah bilang, IMB (izin mendirikan bangunan) kamu harus rumah dua lantai," katanya kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh, Bintang meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengesampingkan kepentingan politis dalam penanganan banjir. Jika diperlukan, Anies harus berani menggusur rumah-rumah warga demi menjalankan program naturalisasi yang hingga kini belum berjalan.