close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah kader Berkarya berniat melengserkan Tommy dari kursi ketum. Ilustrasi Alinea.id/Hadi Tama
icon caption
Sejumlah kader Berkarya berniat melengserkan Tommy dari kursi ketum. Ilustrasi Alinea.id/Hadi Tama
Infografis
Rabu, 01 April 2020 12:15

Kiprah Tommy Soeharto hingga jadi penguasa Berkarya

Kursi Tommy Soeharto di Partai Berkarya digoyang sejumlah kader.
swipe

Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto adalah seorang petualang politik. Sempat membidik kursi Ketua Umum Golkar, putra bungsu Presiden Soeharto itu turut membidani kelahiran Partai Nasrep dan Berkarya.

Kini, Tommy jadi penguasa tunggal di Berkarya. Selain sebagai ketum, Tommy juga tercatat menjabat sebagai ketua dewan pembina dan ketua majelis tinggi di partai berlambang beringin itu. 

Namun, belakangan kursi Tommy digoyang sejumlah kader. Pada awal Maret, kelompok kader yang menamakan diri mereka Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) dibentuk. 

Digagas Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang, P3B berniat menggelar musyawarah nasional luar biasa untuk mengevaluasi kinerja mesin partai. Badarudin pun menyebut bakal membuka peluang regenerasi kepemimpinan. 

"Ya, otomatis tidak menutup kemungkinan ketua umum pun juga bisa diganti atau tetap berlanjut. Tergantung kemauan dari peserta. Lewat forum itu juga bisa dilakukan evaluasi terhadap pengurus yang sekarang," ucap Badar, sapaan akrab Badaruddin, kepada Alinea.id di Jakarta, pekan lalu. 

Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Moch. Nurhasim menilai, konflik di tubuh Partai Berkarya merupakan indikasi gagalnya partai menemukan budaya organisasi dan memanajemen kader. 

"Akibat tidak adanya pemahaman bagaimana struktur harus dijalankan, bagaimana ideologi harus dikembangkan, bagaimana partai harus dikelola, dan lain sebagainya. Dengan begitu, muncul beberapa kelompok atau faksi," ucapnya. 

Ia menyarankan agar Tommy mengubah gaya kepemimpinannya dan membuka keran demokrasi internal di Berkarya. Menurut dia, pamor Tommy justru bakal turun jika ia bersikeras mempertahankan budaya feodalisme di internal partai.

Infografik Alinea.id/Hadi Tama
 

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Berita Terkait

Bagikan :
×
cari
bagikan