Pemerintah dan pihak swasta bahu membahu untuk mencetak 9 juta talenta digital. Salah satunya melalui program Kampus Merdeka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek memperkenalkan program tersebut, khususnya untuk kegiatan kewirausahaan atau startup digital.
Dalam program Dikti 2021, ditargetkan adanya implementasi kerja sama dengan Kementerian Kominfo melalui pengembangan kurikulum startup dan diklat online untuk dosen dan mahasiswa secara masif. Sebanyak 100.000 dosen dan mahasiswa berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum tersebut.
“Melalui kolaborasi Akademi Talent Scouting Academy (TSA) Digital Talent Scholarship (DTS) dengan Program Kampus Merdeka, Kementerian Kominfo turut memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” ujar Hary.
Di dunia usaha, ada Tokopedia yang aktif ikut serta dalam menciptakan talenta digital Indonesia.
Sebagai startup terbesar di Indonesia, Tokopedia turut serta dalam mengembangkan talenta digital Indonesia. CEO and Founder Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, untuk Kampus Merdeka, ada dua inisiatif yang diluncurkan Tokopedia.
Pertama, program magang bersertifikat yang tersedia untuk tiga bidang. Yakni, program magang Software Engineering untuk talenta digital yang tertarik dengan inovasi teknologi terkini, termasuk Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI).
Ada juga program magang Marketing bagi talenta yang tertarik mendalami ilmu komunikasi, media sosial dan pemasaran, sementara talenta yang ingin memperluas pengalaman mengenai strategi dan operasional perusahaan bisa bergabung di program magang Business Development.
Alinea.id mengulas beragam strategi pemerintah dan swasta untuk menciptakan talenta digital dalam artikel ini.