close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tatib DPD dinilai menjegal peluang Hemas untuk menjadi pimpinan DPD. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Tatib DPD dinilai menjegal peluang Hemas untuk menjadi pimpinan DPD. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Infografis
Kamis, 26 September 2019 21:52

Konflik OSO-Hemas di DPD

Kubu OSO dinilai mensahkan Tatib DPD demi kelanggengan kuasa dan menjegal Hemas.
swipe

Pada 18 September 2019, sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ke-2 masa sidang V tahun 2018-2019 yang dipimpin Wakil Ketua DPD Akhmad Muqowam, diwarnai interupsi dari beberapa anggota DPD. Pemantiknya, secara tiba-tiba ada agenda pengesahan Tata Tertib (Tatib) DPD periode 2019-2024.

Tak hanya interupsi, aksi saling dorong kubu Oesman Sapta Odang atau akrab disapa OSO dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas pun terjadi, setelah protes anggota DPD Nurmawati Dewi Bantilan yang maju ke mimbar pimpinan sidang, tak digubris.

Bahkan, saat itu nyaris terjadi baku hantam antara anggota DPD Benny Rhamdani dan Syafrudin Atasoge, yang silang pendapat soal pengesahan tatib DPD.

Agenda pengesahan tatib itu membuat senator dari kubu Hemas geram. Alasannya, pengesahan tatib tak tercantum di dalam surat undangan.

Di DPD terdapat dua kubu yang berseteru. Alinea.id/Dwi Setiawan.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan