close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dosen Erwin meninggal sebelum sempat dirawat. Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz
icon caption
Dosen Erwin meninggal sebelum sempat dirawat. Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz
Infografis
Kamis, 02 April 2020 17:24

Kronologi kematian dosen Erwin

Keluarga kecewa dengan penanganan pihak rumah sakit.
swipe

Dosen senior Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Erwin Indradjaja meninggal dunia, Selasa (24/3) lalu. Saat mengembuskan nafas terakhir, Erwin berstatus sebagai pasien dalam pemantauan (PDP) Covid-19. 

Kepada Alinea.id, kakak Erwin yang berinisal IK mengatakan pihak keluarga kecewa lantaran penanganan terhadap Erwin terkesan sembrono. Selain kedatangan ambulans yang lelet, Erwin juga sempat di-ping-pong ke sejumlah rumah sakit rujukan. 

Alih-alih memberikan pertolongan pertama saat ambulans tiba di rumah Erwin, menurut IK, petugas medis juga malah sibuk "mewawancarai" Erwin. "Pertanyaan yang berkaitan dengan keluhan atau kronologis penyakit, serta dengan siapa saja ia berinteraksi," kata IK. 

Di sela sesi wawancara itu, Erwin meminta pembantu rumah tangganya membawa dia ke kamar mandi. Lima menit kemudian, IK mendengar teriakan dari arah kamar mandi. IK dan tim medis segera bergegas menuju ke arah teriakan. 

"Saya masuk ke kamar mandi bersama tim medis yang dari ambulans itu. Dia (Erwin) posisinya lagi duduk di kloset seperti orang tidur. Enggak sadar. Masih pakai celana panjang batik, kaos. Saya bangun-bangunin, 'Win, Win, bangun! Sadar Win! Kuat Win! Ini ada tim medis bantu'," tuturnya. 

Melihat Erwin semaput, petugas medis kemudian memasang oksigen. Dalam hati, IK geram. "Itu yang saya heran. Selama mereka datang dari jam 10, enggak ada pemasangan oksigen. Pas kondisi begini baru pasang selang oksigen," katanya.

Tubuh Erwin kemudian dibopong ke dalam salah satu ambulans. Mereka kemudian tancap gas menuju RSPI Sulianti Suroso. Namun, dalam perjalanan, IK melihat ambulans yang membawa Erwin malah berbelok menuju RSUD Tarakan.

Saat tiba di RSUD Tarakan, IK melihat mobil ambulans yang membawa Erwin keluar dari area rumah sakit. Ia mendapatkan informasi jika petugas membawa Erwin menuju Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan.

"Saya ikuti lagi, ternyata dia ke RS Sumber Waras, Grogol. Sampai sana, sama juga. Dia (ambulans) lewat. Saya mendapat informasi ke RSUD Tarakan. Lalu, saya ke sana. Namun, petugas mengatakan tidak ada ambulans yang masuk. Saya dikontak adik perempuan saya kalau Erwin dibawa ke RS Pelni," jelasnya.

Ambulans yang membawa Erwin juga ditolak di RS Pelni. Petugas kemudian kembali membawa Erwin ke RSUD Tarakan. "Di RS Tarakan, kita dikasih tahu dia udah enggak ada (meninggal). Dalam hati saya, sejak di rumah, dia udah enggak ada. Gitu lho. Karena tidak ada penanganan sama sekali," ujar IK. 

Infografik Alinea.id/Oky Diaz

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan