Larva lalat prajurit hitam (black soldier fly/BSF) mulai lazim digunakan untuk mereduksi volume sampah organik di berbagai daerah di Indonesia. Satu kilogram larva lalat bernama ilmiah Hermetia illucens itu bisa menghabiskan satu kilogram sampah organik setiap harinya.
Di DKI Jakarta, pemanfaatan larva BSF merupakan bagian dari program Jakarta Recycle Centre (JRC) Pesanggrahan. JRC berada di bawah pengawasan Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST) Dinas LH Pemprov DKI Jakarta.
Koordinator lapangan JRC Pesanggrahan Danang Wibowo mengungkapkan larva BSF sudah digunakan untuk mengurai sampah sejak awal 2020. "Karena ada instruksi kepala dinas mengenai bio konversi sampah organik melalui larva BSF," kata Danang kepada Alinea.id, Selasa (12/10).
Menurut Danang, mengurai sampah dengan larva BSF jauh lebih efektif ketimbang melalui mekanisme pengomposan konvensional. Dengan larva BSF, ratusan kilogram sampah organik bisa diurai dalam sehari.
Jika dibandingkan, proses mengurai sampah organik dengan pengomposan bisa memakan waktu hingga satu atau dua bulan. "Sampah sisa makanan itu per hari dia dateng. Enggak seimbang. Dengan larva BSF, kami bisa membersihkan sampah pada hari itu juga tanpa harus menumpuk," kata Danang.