Bermain game online alias gim daring, memang kerap mendapatkan sorotan miring dari masyarakat. Para pemain game online ini biasanya hanya dianggap membuang-buang waktu belaka.
Dari hobi bermain gim itu, ternyata jika lebih diseriusi akan mendatangkan pundi-pundi uang. Pemain gim amatir, bisa mengambil langkah lebih serius dengan menjadi atlet olahraga elektronik (electronic sports/e-sports).
Selain bisa menghasilkan uang hingga ratusan juta rupiah, menjadi atlet e-sport juga dapat meraih gelar juara dunia. Pertandingan-pertandingan e-sport yang digelar di tingkat dunia, telah mengantarkan atlet-atlet asal Indonesia menjadi jawara.
Saat Alinea.id berkesempatan untuk berbincang dengan Dewan Pembina Pengurus Besar (PB) Esports Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno, terungkap sejumlah potensi di sektor ini. Mantan calon wakil presiden itu menguraikan peta perbisnisan e-sport di Tanah Air.
Potensi industri e-sport Tanah Air pada 2022 nanti bisa menyentuh angka Rp25 triliun. Sementara untuk industri e-sport global akan tumbuh hingga menyentuh angka US$200 miliar setara Rp2,8 kuadraliun dalam dua tahun mendatang.
Jumlah pemain sebanyak 52,6 juta orang, Indonesia menyumbang US$941 juta atau setara Rp13 triliun untuk pendapatan gim online dunia sepanjang 2019. Jumlah ini diyakini akan meningkat dua kali lipat pada 2022.
Wajar jika kini banyak perusahaan besar hingga konglomerat berani menggelontorkan uang di industri e-sport. Dana itu tidak hanya diberikan dalam bentuk sponsor, melainkan juga investasi di klub e-sport, selayaknya yang terjadi di sepak bola atau olahraga lainnya.
Perkembangan bisnis ini pun akhirnya melahirkan berbagai profesi yang menjanjikan. Mulai dari atlet, pelatih, komentator, hingga tim manajer.