close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
Infografis
Senin, 10 Oktober 2022 20:47

Mendongkrak ekspor tanaman hias negeri khatulistiwa

Ekspor tanaman hias lokal memiliki peluang besar di kancah global.
swipe

Sama halnya seperti produk hortikultura lain, tanaman hias juga menghadapi tantangan ekspor berupa persyaratan super ketat dari negara tujuan. Masing-masing negara menerapkan standar tanaman hias yang berbeda dengan syarat yang juga disesuaikan dengan kepentingan masing-masing.

Menurut Sub Koordinator Benih Ekspor dan Antar Area Pusat Karantina Tumbuhan dan KHN Badan Karantina Pertanian Aulia Nusantara, hal ini tidak lepas dari keinginan masing-masing negara melindungi wilayahnya dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) baik itu berupa serangga hidup, cendawan, nematoda, bakteri, virus dan sebagainya. Untuk bisa ekspor, tanaman hias harus bebas OPT dengan menunjukkan phytosanitary certificate atau phytosanitary certificate re-export untuk produk yang akan diekspor kembali.

“Perlu ada kewajiban perlakuan sebelum pengiriman (phytosanitary treatment). Tanaman juga harus berasal dari area atau tempat produksi bebas OPT (pest free area (PFA)/pest free places of production (PFPP)/pest free production site (PFPS),” paparnya dalam Webinar Alinea Forum: “Peluang Besar Ekspor Tanaman Hias”, Jumat (30/9)..

Pengelolaan OPT, tambahnya, juga harus ditetapkan secara efektif di lapangan. Plus persyaratan lain seperti mengekspor tanpa adanya tanah/media tanam, tidak rusak/busuk, bebas bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki, dan kemasan harus bersih dan baru disertai informasi yang ditentukan.

“Jika kita enggak memenuhi syarat negara tujuan ada notification of non compliance (NNC) jadi ini seperti teguran dari negara tujuan,” tambahnya.

Hal ini jamak terjadi pada tahun 2020 dan 2021 namun berkurang pada tahun 2022. Selain kesalahan prosedur, kerusakan tanaman hias juga terjadi akibat masalah shipping/pengiriman. Imbas lain jika RI tidak memenuhi persyaratan adalah ditolak dengan dikirim ulang, pemusnahan, dan perlakuan ulang misal disemprot insektisida kembali. Namun yang paling fatal adalah penutupan akses pasar seperti terjadi di Taiwan.

“2020 beberapa kali kita dapat notification of non compliance dari Taiwan selama Januari sampai sekarang. Beberapa tanaman aroid enggak boleh masuk Taiwan. Ini jadi PR kita,” ungkapnya.

Alinea.id mengulas peluang ekspor tanaman hias dalam artikel ini.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

img
Kartika Runiasari
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan