close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi fase depresi yang dialami penderita bipolar./ Pixabay
icon caption
Ilustrasi fase depresi yang dialami penderita bipolar./ Pixabay
Infografis
Jumat, 31 Agustus 2018 16:24

Menyelami gangguan bipolar

Dengan menyebut bipolar itu hanya berada di kepala, sama halnya dengan meremehkan dan merendahkan kemampuan bertahan para penyintasnya.
swipe

Bipolar merupakan gangguan mental yang menyebabkan pergantian suasana hati secara ekstrem seperti yang dialami Bagus. Terdapat dua episode dalam gangguan bipolar, yaitu episode depresi dan mania.

“Episode depresi, itu pengidap bipolar akan merasa sangat, sangat, terpuruk. Terus ada istilahnya intrusive thought, atau pikiran-pikiran yang mengganggu tidak bisa mereka enyahkan, seperti pikiran untuk bunuh diri atau pikiran melihat diri itu negatif seperti saya enggak bisa apa-apa, saya salah. Kontras sekali saat mereka berada di episode mania,” kata Andry Waseso, pegiat Psikoedukasi, Jumat (24/8).

Sementara itu saat episode mania, penderita biasanya merasa sangat semangat dan tak kekurangan energi. “Saya jadi semangat banget, berlebihan, jadi pemikirannya super positif, dalam arti enggak realistis. Saya juga enggak berhenti melakukan hal yang bikin saya senang kayak nyanyi, ngomong jadi cepat banget, terus berpindah-pindah topik,” ucap salah satu penderita bipolar Anugerah Bagus.

Selain itu, ia juga menghabiskan uang tabungannya saat episode mania, karena hal tersebut membuatnya merasa senang. “Belanja itu kenceng, sampai duit saya habis. Terus enggak bisa tidur, lupa minum obat segala macem. Karena lupa minum obat itu, jadi enggak bisa tidur. Pokoknya super hiperaktif,” jelasnya lagi.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan