close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi nelayan di tengah pencemaran laut. Alinea.id/Muji Prayitno.
icon caption
Ilustrasi nelayan di tengah pencemaran laut. Alinea.id/Muji Prayitno.
Infografis
Sabtu, 30 Oktober 2021 14:41

Menyoal pencemaran laut

Ada beberapa musabab pencemaran laut, misalnya limbah industri dan tumpahan minyak.
swipe

Nasib serupa dialami Daklani, seorang nelayan di Cilincing, Jakarta Utara. Pria asal Brebes, Jawa Tengah yang sejak 1984 menggantungkan hidup dari menangkap ikan di perairan Jakarta ini mengaku sangat merasakan perubahan ekologi di Teluk Jakarta.

“Dulu, sekitar tahun 1980 akhir dan awal 1990 masih enak, enggak usah jauh-jauh (nangkap ikan). Walaupun dulu (juga) sudah ada limbah, tapi enggak parah kayak sekarang,” ucap Daklani saat berbincang, Kamis (27/10).

Untuk memperoleh tangkapan ikan yang banyak, Daklani harus melaut hingga ke Kepulauan Seribu. “Kadang, hasilnya enggak bagus juga,” kata pria berusia 62 tahun itu.

“Modal saya itu Rp500.000, tapi ikannya yang didapat cuma kejual Rp300.000.”

Daklani dan beberapa rekannya masih beruntung. Mereka punya kapal bertonase 5 GT yang bisa mengarungi laut lebih jauh hingga ke tengah. “Kadang, kita ke Mauk, Tangerang. Tapi, itu kalau modalnya cukup,” katanya.

Infografik Alinea.id/Muji Prayitno.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan