close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.
Infografis
Selasa, 19 Oktober 2021 14:25

Peluang bisnis budidaya maggot

Budidaya maggot dari lalat tentara hitam semakin marak belakangan ini.
swipe

Sampah masih menjadi salah satu momok utama di Indonesia, utamanya di kota-kota besar, seperti Jakarta, Yogyakarta, Manado, Padang, Semarang, Surabaya dan kota metropolitan lain. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, gunungan sampah pun kian tinggi tiap tahunnya. Tak sebanding dengan kapasitas penampungan dan pengelolaan sampah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, pada 2020 Indonesia menghasilkan 67,8 ton sampah atau setara 185,8 ribu ton per hari, dengan jumlah sampah yang dihasilkan oleh setiap orang per hari adalah sekitar 0,7 kg. Berdasarkan kategori kota, jumlah timbulan sampah rata-rata harian di kota metropolitan (jumlah penduduk >1 juta jiwa) dan kota besar (jumlah penduduk 500 ribu-1 juta jiwa) masing-masing 1.300 ton dan 480 ton. 

Dari seluruh sampah, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, ada 55,87% sampah yang berhasil dikelola sepanjang tahun lalu. Sisanya sebanyak 44,13% sampah masih tersisa karena belum dikelola. 

Adapun pengelolaan sampah dilakukan dengan dua cara, yakni dengan melakukan pembatasan sampah plastik dan mendaur ulang sampah anorganik. “Dengan langkah itu pemerintah menargetkan pengurangan sampah hingga 30% dan penanganan sampah 70% pada 2025,” ujarnya, kepada Alinea.id, Jumat (15/10).

Salah satu cara pengelolaan sampah yaitu dengan budidaya black soldier fly atau lalat tentara hitam yang menghasilkan maggot. Baik maggot maupun bekas pakannya berguna untuk pakan ternak dan pupuk. Alinea.id mengulas budidaya maggot skala rumahan disini.

Ilustrasi Alinea.id/Firgie Saputra.

img
Qonita Azzahra
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan