close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Beberapa pati Polri yang duduk di posisi strategis berasal dari tim Densus 88. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Beberapa pati Polri yang duduk di posisi strategis berasal dari tim Densus 88. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Infografis
Kamis, 07 November 2019 20:48

Pemburu teroris dan konco Tito di elite Polri

Mantan anggota Densus 88 yang pernah melumpuhkan Azahari kini menempati posisi strategis dalam jajaran elite Korps Bhayangkara.
swipe

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto merasa, jalan mulus Idham ke pucuk pimpinan kepolisian itu takbisa dilepaskan dari hubungan dekatnya dengan Tito.

Bila dirunut perjalanan kariernya, Tito dan Idham kerap berada dalam tim yang sama, terutama saat menangani kasus terorisme di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polda Metro Jaya.

Tito memimpin tim Densus 88 saat melumpuhkan Dr. Azahari bin Husin—seorang insinyur asal Malaysia yang diduga jadi otak serangkaian serangan terorisme di Indonesia—di Batu, Jawa Timur pada November 2009. Saat itu, Idham menjadi salah seorang anggota tim Tito.

Kompas edisi 8 Desember 2005 melaporkan, keberhasilan Tito dan Idham itu membuatnya mendapat kenaikkan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Sutanto. Selain Tito dan Idham, Kapolri juga memberikan penghargaan untuk Petrus Reinhard Golose, M. Syafii, dan Rycko Amelza Dahniel.

Infografik. Alinea.id/Dwi Setiawan.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan