Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Agustus 2020 menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 5,32% secara tahunan. Hampir semua sektor pengungkit ekonomi turut anjlok. Sebut saja sektor perdagangan yang minus 7,57%, pengolahan -6,19%, konstruksi -5,39%, transportasi -30,84%, dan akomodasi makan dan minum -22.02%.
Dari semua sektor utama pengungkit ekonomi, hanya satu sektor yang tumbuh positif: pertanian. Pada kuartal II-2020, sektor pertanian masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, yakni 2,19% secara tahunan atau 16,24% dalam satu triwulan.
Situasi serupa pernah terjadi juga ketika Indonesia diterpa krisis moneter 1997-1998. Saat itu ekonomi nasional terjun bebas -13,01%, tetapi sektor pertanian tetap tumbuh 0,26%. Pun demikian kala krisis 2007-2008. Ketika ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2008 terkontraksi -3,6%, sektor pertanian justru tumbuh 4,9% secara tahunan.
Peran besar sektor pertanian ini pada kenyataannya mengalami hambatan dari sisi anggaran yang terus dipangkas. Alinea.id mengulas kontribusi sektor pertanian di tengah turunnya anggaran disini.