Menurut History dalam artikel “Spanish Flu” yang terbit pada 19 Mei 2020, flu Spanyol menginfeksi sekitar 500 juta orang di seluruh dunia dan membunuh hingga 50 juta manusia, dari 1918 hingga 1920.
Pandemi paling mematikan sepanjang sejarah tersebut, menyerang sistem pernapasan. Virus ini sangat menular, melalui cairan tubuh ketika batuk, bersin, atau berbicara, yang melayang di udara kemudian dihirup orang lain. Penularan juga bisa terjadi jika seseorang menyentuh benda apa pun yang mengandung virus, lalu menyentuh bagian mata, mulut, dan hidung.
Meski sebagian besar kompetisi di Eropa terhenti, tetapi ada pula laga yang masih berlangsung. Belanda, negara yang netral dalam Perang Dunia I, tetap mengadakan kompetisi sepak bola tingkat nasional.
Menurut artikel “Football Lockdowns: The Spanish Flu of 1918” yang terbit di Football Makes History edisi 11 April 2020, alarm bahaya flu Spanyol muncul pada musim panas 1918 lewat kabar dari Sportblad, sebuah media asosiasi sepak bola di Amsterdam.