Program food estate atau lumbung pangan menjadi sangat penting untuk terus dijalankan. Mengingat kondisi luas lahan baku sawah sebesar 7,4 juta hektare masih terancam beralih fungsi 100 ribu hektare per tahunnya. Di sisi lain pertumbuhan penduduk kurang lebih 2,7 juta jiwa per tahun dengan konsumsi pangan (beras) 111,58 kilogram/kapita/tahun. Lalu, Indeks pertanaman (IP) padi 1,4 dengan luas panen sekitar 10,66 juta hektare. Di mana produktivitas sebesar 5,19 ton GKG per hektare dan produksi total 54,65 juta ton GKG
“Kebutuhan beras nasional 30,56 juta ton per tahun, ada overstock 4,42 juta ton,” kata Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Erwin Noorwibowo saat webinar "Dua Tahun Food Estate: Apa Saja Pencapaiannya?" yang digelar Alinea.id, Selasa (23/8).
Dia menambahkan perlu ada penambahan areal luas tanam melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan demi menjamin ketersediaan pangan. Dia menambahkan dalam penentuan target lokasi Area of Interest (AOI) kawasan food estate, pihaknya sudah melalui analisa dan penapisan terhadap peta-peta teknis yang dimiliki oleh kementerian teknis/lembaga terkait.
Di samping menyiapkan lahan, lanjutnya, misi besar pemerintah adalah mendorong petani bertransformasi menjadi korporasi sehingga memiliki kapasitas lebih tinggi. Pemerintah pun sudah menggandeng BUMD maupun pihak swasta untuk bekerja sama mewujudkan hal tersebut.
“Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi budidaya dan kemampuan intervensi pasar baik marketplace maupun ekspor,” tambahnya.
Alinea.id mengulas pencapaian program food estate memasuki tahun ketiga dalam artikel ini.