Cikal-bakal Garbi bisa dirunut saat tercetus ide soal Arah Indonesia Baru (ABI) yang didiskusikan sejak Pemilu 2014. Ketika itu, Anis Matta masih menjabat sebagai Presiden PKS. Anis Matta, Mahfudz Abdurrahman, Fahri Hamzah, Sukamta, dan Jazuli Juwaini merupakan nama-nama pejabat teras PKS yang ikut terlibat membentuk gagasan ABI.
Kemudian, gagasan ABI diusung PKS. Namun, saat Anis digantikan Sohibul Iman pada 2015, konon gagasan ABI ditentang pimpinan PKS. Ide tersebut dituduh sebagai sebuah gerakan untuk mengkudeta pimpinan PKS.
Pada perjalanan selanjutnya, tepatnya September 2018, ABI menjadi ormas bernama Gerakan Arah Indonesia Baru (Garbi), yang punya kedudukan badan hukum di Makassar, Sulawesi Selatan.
Di dalam badan hukum itu, ormas tersebut didirikan Muhammad Yusuf Halid, Ahmad Baskam Muhammad, Mudzakkir Ali Djamil, Irwan, dan Budi Prasetya Dwi Putra. Ketua Umum Garbi dijabat Sutriyono. Nama Anis Matta sendiri tak ada di dalam struktur kepengurusan ormas. Namun, Anis menjadi salah satu tokoh penggerak Garbi.