close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi ngopi di cafe./ Pixabay
icon caption
Ilustrasi ngopi di cafe./ Pixabay
Infografis
Jumat, 31 Agustus 2018 16:23

Sejak kapan ngopi jadi budaya?

Munculnya tren minum kopi di cafe atau kedai kopi rupanya punya akar sejarah yang panjang.
swipe

Budaya ngopi di Paman Sam dimulai sejak 1971 saat kedai kopi Starbucks untuk pertama kalinya buka di Pike Place, Seattle. Semua pengunjung yang umumnya pria ramai-ramai datang selepas jam kerja untuk menyesap secangkir kopi. Starbucks sebagai pelopor kedai kopi gaul lantas melebarkan sayap ke berbagai negara termasuk Indonesia. Sebanyak nyaris 6.000 kedai Starbucks menghiasi tiap sudut perkotaan di berbagai negara.

Di Jakarta sendiri khususnya, budaya ngopi tampak sejak awal 1990-an, berbarengan dengan menjamurnya pusat perbelanjaan. Situs Intisari mencatat dua café pelopor yang muncul di Plaza Indonesia, yakni Café Elxelso dan Oh-La-La. Sekejap Jakarta disesaki dengan kedai kopi, warung kopi, atau dalam konsep yang lebih urban disebut café.

Jika tak ingin tergilas persaingan, harus ada diferensiasi. Akhirnya muncul café dengan beragam konsep. Ada konsep cafe hijau, cafe kue, cafe pinik, dan cafe buku. Untuk konsep café buku sendiri banyak lahir di café-café Amerika Serikat dan Eropa.

Budaya ngopi di Indonesia. Alinea.id.

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan