Psikolog klinis Liza Marielly Djaprie mengungkapkan, zat adiktif narkoba, efeknya mirip obat-obatan psikiatri yang mampu meredam cemas. Selain itu, sebagai pelawak, Nunung dituntut harus selalu memasang wajah cerita, tanpa beban masalah.
“Yang namanya hidup tidaklah sempurna dan enggak lucu terus-terusan, tapi nitizen enggak mau tahu, sebagai artis kau (harus) tetap hepi, tetap lucu. Kadang (demi) menutupinya, barang-barang tersebut (narkoba) dipakai ketika mereka lagi stres, agar tetap senyum, dan merasa tenang,” ujar Liza saat dihubungi, Kamis (25/7).
Liza mengatakan, kemungkinan Nunung mengalami penumpukan stres akibat beban berat profesi. Jalan pintas, kata Liza, lalu diambil dengan mengonsumsi narkoba demi kedamaian dan ketenangan sesaat.
Dihubungi terpisah, psikolog klinis dan forensik Kasandra Putranto menuturkan, ketergantungan terhadap zat adiktif terkait dengan gangguan fungsi otak. Biasanya, kata dia, adiksi muncul bersama dengan depresi.
Akan tetapi, Kasandra mengatakan, Nunung memakai narkoba belum tentu karena depresi. Tekanan acap kali dijadikan alasan untuk lari ke narkoba.
“Tetapi apakah itu alasannya? Harus melalui pemeriksaan,” tutur Kassandra saat dihubungi. Rabu (24/7).