close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Media daring membuat mata rantai pers cetak, seperti agen, loper, dan pengecer koran penghasilannya ikut menipis. Alinea.id/Oky Diaz.
icon caption
Media daring membuat mata rantai pers cetak, seperti agen, loper, dan pengecer koran penghasilannya ikut menipis. Alinea.id/Oky Diaz.
Infografis
Kamis, 22 Agustus 2019 22:24

Terpuruknya loper dan pengecer koran

Sebelum sampai ke tangan pembaca, koran harus melewati beberapa proses: penerbit, agen, semiagen, pengecer, pembaca.
swipe

Sebelum sampai ke tangan pembaca, koran harus melewati beberapa proses: penerbit, agen, semiagen, pengecer, pembaca. Dari rangkaian mata rantai itu, tentu saja pengecer dan loper koran sangat berperan besar sampainya sebuah media cetak ke tangan pembaca.

Menurut sejumlah informasi, anak berusia 10 tahun bernama Barney Flaherty merupakan orang yang berprofesi sebagai loper koran pertama. Bruce J. Evensen di dalam bukunya Journalism and the American Experience menulis, pada 1833 Barney menjajakan koran New York Sun di New York, Amerika Serikat.

Di Indonesia, keberadaan loper koran tak terdeteksi secara pasti sejak kapan mulai eksis. Akan tetapi, pada 1920-an profesi pengantar koran dari rumah ke rumah sudah ada.

Hal ini terungkap dari tulisan tokoh pers bernama RH Iskandar Suleiman berjudul “Dari Asuhan Nenek sampai Berdiri Sendiri”, terbit di Prisma edisi Oktober 1979.

Kemajuan teknologi ikut memengaruhi tersisihnya loper dan pengecer koran. Alinea.id/Oky Diaz.

img
Kudus Purnomo Wahidin
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan