Nama Heru Hidayat tiba-tiba saja mencuat di Indonesia. Pria yang lahir di Surakarta pada 1973 itu, mengawali kariernya dengan mendirikan perusahaan produsen plastik PT Plastpack Enthylindo Prima dan PT Inti Indah Karya Plasindo (IIKP).
Perusahaan IIKP kemudian putar haluan dengan menggarap sektor budidaya ikan arwana. Di perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias ASABRI ini, Heru menjabat sebagai komisaris.
Tidak hanya di IIKP, pria yang meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Surabaya 1994 tersebut juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Trada Alam Minera Tbk. (TRAM). Dia juga merangkap jabatan sebagai Direktur di PT Pairideza Bara Abadi sejak tahun 2014, dan Direktur PT Maxima Integra Investama sejak 2014.
Dari perusahaan publik, Heru ditaksir menggenggam kepemilikan saham senilai US$7,02 juta di TRAM setara Rp96,2 miliar, dan US$3,49 juta setara Rp47,9 miliar di IIKP. Total kekayaan Heru Hidayat ditaksir mencapai US$530 juta setara Rp7,3 triliun menurut laporan majalah Globe Asia.
Heru mengendalikan saham TRAM melalui PT Graha Resources. Baru-baru ini, tepatnya pada 14 Januari 2020, Graha Resources menjual 10 miliar saham TRAM setara 20,14% dari total ekuitas.
Jika dihitung, harga saham TRAM Rp50 per lembar, maka Graha Resources mengantongi Rp500 miliar dari penjualan itu. Graha Resources melego saham TRAM kepada perusahaan asal Singapura Tael One Partners Ltd.
Sehari kemudian, Graha Resources kembali menjual 2,46 miliar lembar saham TRAM setara 4,96%. Transaksi ditaksir mencapai Rp123 miliar. Sehingga dari dua transaksi tersebut, Graha Resources mengantongi duit Rp623 miliar.
Heru yang menjabat sebagai Presiden Komisaris TRAM itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dia ditetapkan sebagai tersangka bersama konglomerat Benny Tjokrosaputro.
Tidak hanya itu, Kejagung juga menetapkan tersangka terhadap mantan Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Harry Prasetyo, dan eks pejabat Jiwasraya Syahmirwan. Kelimanya menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya. Laporan selengkapnya, simak di sini.