Pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi tentang
agama musuh terbesar Pancasila, telah membuat gaduh jagad media sosial. Bahkan sampai
merobek ketenangan jagad politik negeri ini.
Pernyataan yang membenturkan Pancasila dengan agama yang kemudian mengarah pada agama Islam menuai reaksi yang sangat keras terutama dari kalangan umat Islam. Menjadikan umat Islam menjadi sasaran fitnah dan sasaran tembak bagi kalangan anti Pancasila yang menjadi musuh terbesar Pancasila sesungguhnya.
Bila pada zaman Orde Baru ada stigma ektrem kanan dan ektrem kiri yang ditetapkan sebagai ancaman bagi pemerintah. Maka saat ini ektrem kanan dan ektrem kiri bukan lagi ancaman bagi Pemerintah, tetapi menjadi musuh terbesar bagi Pancasila. Mereka adalah kaum pengkhianat perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Siapa mereka?
Mereka adalah:
Golongan yang bertopeng Pancasila, yang menjadikan Pancasila sebagai kendaraan dan senjata untuk melegalkan ideologi mereka yang bertentangan dengan Pancasila. Mereka adalah kaum ateis yang selalu membenturkan agama dengan Pancasila memusuhi Islam dengan berbagai dalih. Ciri yang mudah dikenali mereka selalu meneriakkan: Saya NKRI! Saya Pancasila !
Golongan kedua adalah golongan yang selalu meneriakkan demokrasi dan kebebasan. Mereka melakukan klaim bahwa Pancasila adalah ujud dari demokrasi. Mengusung kebebasan liberal individualistik. Mengusung kesetaraan gender (LGBT) mengusung peradaban global menempatkan ilmu pengetahuan adalah segalanya.
Golongan ketiga memang hanya segolongan kecil manusia dalam jumlah, tetapi mereka adalah penentu segalanya. Mereka adalah kaum yang mempunyai kekuatan tak tertandingi dengan mengandalkan keahlian mereka untuk menipu, mencuri dan merampok. Yang dengan kekuatan modal yang diperoleh dari menipu, mencuri dan merampok menempatkan mereka sebagai raja diraja konglomerat hitam yang mengendalikan segalanya.
Golongan keempat musuh Pancasila yang terbesar adalah kaum pelacur politik yang rela melakukan apapun. Mereka adalah tangan-tangan konglomerat hitam yang tujuan hidupnya hanya mendapatkan uang untuk berkuasa, dan berkuasa untuk mendapatkan uang. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme mewarnai kehidupan mereka disegala sisi.
Kemewahan yang mereka tampakkan dalam segala bentuk. Memang banyak di antara mereka yang menunjukkan muka ke Islaman, berlindung di bawah organisasi Islam tetapi mereka sudah tidak mengenal lagi halal atau haram.
Maling teriak maling!
Empat golongan di ataslah sebenarnya yang berteriak nyaring bahwa agama musuh terbesar Pancasila, bahwa Islam adalah musuh terbesar Pancasila .
Tidak salah memang ketika mereka menunjuk ISIS dan HT juga Al Qaeda sebagai musuh Pancasila. Akan tetapi ISIS, Al Qaeda dan HT yang berada di Indonesia itu sangat minoritas. Jumlah mereka sama sekali bukan ancaman bagi Pancasila.
Al Qaeda, ISIS dan HT memang lahir dari Rahim Orientalis sebagai antitesis Islam di negara-negara Islam atau berpenduduk mayoritas Islam. Al Qaeda, ISIS dan terutama HT memang tidak menerima Pancasila karena mereka memang tidak menerima nationstate, tetapi mereka sama sekali bukan ancaman terbesar Pancasila.