close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Foto tangkapan layar Youtube
icon caption
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Foto tangkapan layar Youtube
Media
Rabu, 29 Juni 2022 20:38

AJI-UNICEF gelar penghargaan karya jurnalistik terbaik tentang anak tahun 2022

Sebanyak 179 karya di antaranya berasal dari kategori cetak online, 64 karya foto, 16 karya radio, dan 32 kategori televisi.
swipe

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menaruh perhatian besar terhadap isu-isu kelompok rentan, termasuk bagaimana media massa memberitakan isu anak. UNICEF selalu menjadi mitra dalam menyelenggarakan penganugerahan karya jurnalistik terbaik tentang anak. Kolaborasi antara AJI dan UNICEF bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang isu-isu anak dan isu kesetaraan di Indonesia dengan mendorong peliputan media berkualitas tentang isu-isu anak, khususnya tentang perlindungan kesehatan anak.

Imunisasi dan vaksinasi masih dipilih menjadi tema utama tahun ini. Diketahui, imunisasi merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat. Vaksin telah melenyapkan beberapa penyakit seperti cacar air. Vaksin pula yang telah menurunkan angka penularan penyakit seperti polio. Konvensi PBB tentang hak anak juga telah menyebutkan bahwa imunisasi merupakan bagian dari hak anak yang harus dipenuhi.

Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat program imunisasi ini membawa tantangan tersendiri karena penolakan imunisasi juga vaksinasi di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi. Terutama, selama pandemi, banyak hoaks terkait halal atau haram vaksin Covid-19, juga sampai isu tentang chip yang tersimpan dalam vaksin.

Selain itu, survei Kementerian Kesehatan dan UNICEF tahun 2020 menunjukkan bahwa setengah dari orang tua, juga pengasuh anak, yang disurvei mengaku enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan. Mereka khawatir tertular Covid-19, juga mereka tidak yakin dengan protokol kesehatan yang tepat. Sehingga jadwal imunisasi banyak yang terewatkan.

AJI sebagai organisasi yang peduli terhadap kelompok rentan dan UNICEF sebagai lembaga PBB yang mandat utamanya adalah melindungi kesejahteraan anak, berkolaborasi untuk meningkatkan pemahaman dan edukasi publik, utamanya kepada orang tua tentang manfaat imunisasi. Secara global, vaksinasi telah menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit dan mencegah hingga tiga juta kematian setiap tahun. Ini yang menjadikan vaksin sebagai kemajuan yang signifikan di bidang kesehatan dan pembangunan global. Tepat sekali jika AJI-UNICEF mengangkat imunisasi dan vaksinasi sebagai tema tahun ini.

"Imunisasi adalah hak dari setiap anak di Indonesia dan menjadi kewajiban bagi pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk mengutamakan pelayanannya. Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 memberikan dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifian, yaitu 93,7 persen di tahun 2019 menjadi 84,5 persen di tahun 2021. Hal ini tentu menjadi hal yang perlu kita waspadai. Karena penurunan cakupan imunisasi akan berdampak pada peningkatan risiko munculnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," kata Menteri Kesehatan Budi G Sadikin, Selasa (28/6).

Menurut Menkes Sadikin, imunisasi dapat memberikan dampak yang luas pada masyarakat jika capaiannya bisa dipertahankan tinggi dan merata. Karena itu, selain menguatkan di sisi penyediaan, perlu meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan arti pentingnya manfaat imunisasi.

Budi berharap dukungan dari para jurnalis untuk dapat memperjuangkan lebih banyak berita tentang pentingnya imunisasi. Seraya menyambut gembira diselenggarakannya penghargaan karya jurnalistik terbaik tentang anak tahun 2022 oleh AJI bersama UNICEF.

"Kegiatan ini dapat memicu semangat para jurnalis untuk menulis lebih banyak karya-karya jurnalistik untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang komprehensif serta meningkatkan kembali kesadaran unsur masyarakat tentang perlindungan kesehatan anak melalui imunisasi sehingga anak-anak Indonesia dapat hidup dengan sehat tanpa terkena penyakit-penyakit yang seharusnya dapat kita hindari," ujar Menkes.    

Tahun ini, panitia menerima 300 karya secara keseluruhan. Sebanyak 179 karya di antaranya berasal dari kategori cetak online, 64 karya foto, 16 karya radio, dan 32 kategori televisi. Semua karya yang masuk kemudian diseleksi oleh dewan juri yang mewakili berbagai elemen.

Pemenang kategori cetak online untuk Special Mention diraih Deonisia Arlinta dari Harian Kompas dengan karya 'Melawan Hoaks Vaksinasi Covid-19 pada Anak'. Pemenang perhargaan: Adi Warsidi dari AcehKini.id partner Kumparan.com dengan judul 'Kisah Anak di Kota Sabang: Begitu Lahir Diberi Gaji (1)', 'Kisah Anak di Kota Sabang: Cerita Orang Tua Usai Bayi Mendapat Gaji (2)', 'Sukses Kota Sabang Merawat Anak: Raih Anugerah KLA 2021 (3)'.

Pemenang kategori foto untuk Special Mention diraih Andrey Gromico dari Tirto.id dengan karya 'Nakes Kenakan Topeng Superhero untuk Tarik Minat Vaksinasi Anak'. Pemenang penghargaan: Nur Chamim dari Jawa Pos Radar Semarang 'TTM Sekolah Luar Biasa di Semarang'.

Pemenang kategori radio untuk Special Mention diraih Ardi dari RRI Merauke dengan karya 'Imunisasi Penyelamat Anak Papua'. Pemenang penghargaan: Tim KBR (Malika, Asrul Dwi, Aika Renata, Raga Prabhantara) 'Hidup Usai Teror Season 2'.

Pemenang kategori televisi untuk Special Mention diraih Khalida Meyliza, Mercy Tirayoh, Veronica Hervy, Christopher Novezius, Ersyad Prakoso, Riki Ramahdoni dari KompasTV dengan judul 'Mimpi Buruk Korona Menimpa Anak'. Pemenang penghargaan: Khalida Meyliza, Githa Nila Maharkesri, Veronica Hervy, Christopher Novezius, Affan Jaya Rahman, Fitri Rahmawati dari KompasTV dengan karya 'Pandemi, Angka Pernikahan Anak Naik'.

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan