Belarus telah melarang jaringan berita televisi “ekstremis” Jerman Deutsche Welle. Keputusan yang diterbitkan pada Senin (29/4) itu membuat Jerman geram. Berlin pun mengecamnya sebagai upaya untuk memberangus media independen.
Kementerian dalam negeri Belarus mengatakan bahwa layanan lokal DW Belarus terlibat dalam “kegiatan ekstremis”, menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs webnya dan dilihat oleh AFP.
DW mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa layanannya di Belarusia dilarang di seluruh negeri di “semua platform” online.
“Penguasa di Minsk berusaha sekuat tenaga untuk mengintimidasi dan membungkam jurnalis dan media,” kata Kementerian Luar Negeri Jerman di X, sebelumnya Twitter.
“Larangan @DeutscheWelle di #Belarus adalah bagian lain dari alat penindasan (Presiden Alexander) Lukashenko. Kebenaran tidak bisa dilarang.”
LSM Reporters Without Borders (RSF) memperingatkan bahwa siapa pun yang terkait dengan DW berisiko dijatuhi hukuman penjara antara dua hingga tujuh tahun.
“RSF pertama kali mengecam hal ini karena media asing dan keinginan pihak berwenang untuk meneror suara independen mana pun,” tulis LSM tersebut di X.
Lukashenko, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, telah memerintah Belarus dengan tangan besi sejak tahun 1994, menghancurkan semua perbedaan pendapat.
Minsk meningkatkan penindasannya terhadap tokoh dan suara oposisi sejak Lukashenko terpilih kembali secara kontroversial pada tahun 2020, yang memicu protes massal yang dihancurkan oleh respons brutal polisi yang mengakibatkan ribuan orang ditangkap.
Menurut LSM Viasna, hampir 1.400 orang dipenjara di Belarus karena alasan politik, di negara berpenduduk kurang dari 10 juta orang.(macabusiness)