Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintahannya kerap dikritik media massa dengan tingkat kedalaman beragam. Mulai dari kritik halus, samar-samar, hingga keras dan pedas.
"Ada juga yang offside. [Yang] tidak jelas tujuannya ada juga. Saya ngomong apa adanya, ya," ucapnya dalam sambutannya pada pembukaan Kongres ke-25 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (25/9).
Kendati begitu, ungkap Jokowi, pemerintah tidak mempersoalkan kritik-kritik tersebut. "Semua tidak apa-apa dan semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan."
Menurutnya, kritik tersebut merupakan bagian dari upaya pers menjaga profesionalisme. Dengan begitu, publik mendapatkan pemberitaan yang berkualitas, autentik, dan berimbang tanpa adanya tarik-menarik kepentingan.
Sementara itu, Ketua Umum PWI, Atal Sembiring Depari, menyampaikan terima kasih kepada Jokowi karena berkenan menerima delegasi PWI se-Indonesia.
"Sungguh sebuah kehormatan bagi kami semua jajaran pengurus PWI dari Sabang sampai Merauke memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Bapak Presiden dan para menteri di Istana Negara," tuturnya, menyitir kanal YouTube Sekretariat Kabinet.
Kongres ke-25 PWI berlangsung di Bandung, 24-26 September 2023. Agenda forum akan berisikan pemilihan ketua umum hingga penyusunan program kerja.
"Kami akan menggunakan momentum kongres untuk merancang masa depan pers Indonesia yang lebih baik dan lebih kontributif terhadap perjalanan demokrasi dan pembangunan di Indonesia," kata Pemimpin Umum Suarakarya.id ini.