close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi penganiayaan. Antara Foto
icon caption
Ilustrasi penganiayaan. Antara Foto
Media
Selasa, 29 Januari 2019 14:51

Kronologi anggota TNI aniaya dua wartawan lokal di Papua

Aksi penganiayaan tersebut terjadi karena pelaku dan korban berebut seorang wanita bernama Lidia yang berprofesi sebagai pramuria
swipe

Dua wartawan lokal di Papua masing-masing bernama Rahim dan Priyono menjadi korban penganiayaan oleh anggota TNI berinisial Pratu AM. Akibat pengeroyokan tersebut, kedua korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.

“Aksi penganiayaan tersebut terjadi karena pelaku dan korban berebut seorang wanita bernama Lidia yang berprofesi sebagai pramuria,” kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Infanteri Muhammad Aidi, melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Selasa (29/1).

Aidi menjelaskan, penganiayaan yang dilakukan anggotanya bermula ketika Pratu AM dan korban Rahim yang merupakan wartawan media Patroli bertemu di sebuah lokalisasi Samabusa di Distrik Teluk Kimi, Samabusa, Nabire, Papua.  

“Mereka lantas cekcok karena memperebutkan Lidia, pramuria di sebuah lokalisasi Samabusa tersebut,” ujar Aidi. 

Setelah cekcok, Rahim yang tak terima kemudian mengajak rekannya Priyono, wartawan Sinar Pos dan Yasin, satpam Samabusa ke Mako Denzipur pada Minggu (27/1) dini hari sekitar pukul 02.20 WIT. Maksud kedatangan Rahim dan kedua temannya itu untuk melaporkan Pratu AM kepada atasannya terkait insiden cekcok yang dialaminya itu.

“Namun saat tiba di depan gapura Mako Detasemen Zipur-12/OHH, Pratu AM beserta empat orang rekannya dari PT Kabel Optik berusaha mencegah Rahim, sehingga terjadilah perkelahian pada pukul 23.00 WIT, Sabtu (26/01),” katanya.

Kelompok Rahim yang kalah jumlah akhirnya harus menerima bogem mentah yang dilancarkan Pratu AM beserta teman-temannya. Dari penganiayaan tersebut, Rahim mengalami luka lebam di bagian mata kanan dan pelipis kiri, kemudian luka robek di bawah mata kiri sepanjang 2 cm, luka robek di atas telinga sebelah kiri dan luka lebam di bagian pundak bagian kiri. 

Sedangkan rekannya Priyono mengalami luka lebam di bagian mata kiri dan harus menerima jahitan di pelipis kiri, serta memar di pipi kiri. 

Informasi ribut-ribut itu lantas sampai ke anggota TNI lainnya. Sekitar pukul 02.30 WIT, pasi intel Denzipur 12/OHH Ltt czi bernama Purwadi tiba di lokasi kejadian dan langsung mengamankan Pratu AM. Oleh Purwadi, kata Aidi, korban kemudian dibawa ke Unit Gawat Darurat RSUD Nabire untuk mendapatkan perawatan.

Adapun saat ini, lanjut Aidi, korban sudah diperbolehkan pulang dari RSUD Nabire. Setelah penganiayaan itu, keduanya pun sudah dipertemukan. Masing-masing dari mereka pun sudah mengakui kesalahannya

"Pelaku Pratu AM saat ini sedang meringkuk di sel tahanan Provost Denzipur-12/OHH. Selanjutnya akan dilimpahkan ke Denpom dalam rangka menjalani proses hukum," tuturnya. 

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan