close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Margiono. Foto Dok industry.co.id
icon caption
Margiono. Foto Dok industry.co.id
Media
Selasa, 01 Februari 2022 12:40

Kabar duka, mantan Ketua Umum PWI Pusat Margiono meninggal dunia

Margiono meninggal di RS Modular Pertamina Jakarta sekitar pukul 09.02 WIB.
swipe

Kabar duka datang dari dunia pers di awal bulan Februari ini, Mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono meninggal dunia pada Selasa, (01/2). Margiono meninggal di RS Modular Pertamina Jakarta sekitar pukul 09.02 WIB.

"Telah meninggal dunia Direktur Utama Rakyat Merdeka/ CEO Rakyat Merdeka Group/Ketua Dewan Penasehat PWI Pusat," tulis pesan yang diterima Alinea.id Selasa (01/2).

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus salah satu tokoh pers Indonesia Dahlan Iskan sempat menyinggung almarhum di dalam tulisannya 28 Januari 2022. Dahlan mengatakan jika Margiono penderita gula darah.

Penyakit gula darah ini sudah diderita Margiono sejak masih wartawan, atau setelah menjadi redaktur. Menurutnya di antara teman-temen lainnya Margiono memiliki badan yang paling gemuk.

"Makannya yang terbanyak di antara siapapun. Guyonnya selalu soal makanan: tidak ada makanan yang tidak enak baginya. Makanan itu, katanya, hanya punya dua klasifikasi: enak dan enak sekali," tulis Dahlan.

Tapi sejak menjadi direktur lalu menjadi dirut, kata Dahlan, Margiono berusaha mengendalikan makan. Juga mulai membiasakan pakai sepatu. Sandalnya hanya lebih sering dalam posisi stand by di mobil.

"Setiap tahun, Margiono berpidato di depan presiden: sebagai ketua umum PWI Pusat. Pidatonya selalu lucu dan menyenangkan. Ia memang seorang dalang wayang kulit," kenang Dahlan.

Dia menceritakan, salah seorang direksi Rakyat Merdeka mengatakan jika dalam dua bulan terakhir berat badannya sangat normal. Turun 20 Kg.

"Saya belum lagi bertemu Margiono. Sejak rapat dengannya enam bulan lalu. Saat itu kami rapat serius. Soal perusahaan. Ia baik-baik saja," kata Dahlan.

Dahlan berpandangan meski menderita gula Margiono bisa mengendalikannya. Ia selalu melihat level gula darahnya. Belum pernah ada tanda bahwa ia harus mulai cuci darah. Ia semakin disiplin. Apalagi di masa Covid, ia tahu memiliki komorbid yang serius.

"Di rumah sakit itu sesak napasnya bertambah. Hasil pemeriksaan mengindikasikan ginjalnya bermasalah: problem logis dari penyakit gula. Maka Margiono harus masuk ICU. Prosedur standar masuk ICU harus dipenuhi: pemeriksaan lebih teliti. Ternyata positif Covid-19," paparnya.

img
Anisatul Umah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan