close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pelatihan Mobile Journalism MC Nasional JAI agar fakta informasi tentang Ahmadiyah terpublikasikan.Foto: Tangkapan layar Youtube
icon caption
Pelatihan Mobile Journalism MC Nasional JAI agar fakta informasi tentang Ahmadiyah terpublikasikan.Foto: Tangkapan layar Youtube
Media
Senin, 04 April 2022 21:10

Pelatihan Mobile Journalism MC Nasional JAI agar fakta informasi tentang Ahmadiyah terpublikasikan

Tujuan pelatihan untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan kompeten di bidang jurnalistik dan multimedia.
swipe

Media Center (MC) Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menggelar pelatihan Mobile Journalism di Baitul Afiyat, Parung, Bogor. Pelatihan media selama dua hari, 26-27 Maret 2022, itu melibatkan para anggota lintas-badan yang ada di Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Mereka berasal dari beberapa daerah yang ada di Jawa Barat seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Kuningan, serta Provinsi Banten.

Peserta pelatihan berjumlah 48 orang mendapatkan materi dari pakar yang ahli di bidang jurnalistik dari media mainstream nasional CokroTV dan suaradotcom, Gunawan, sekaligus praktisi dan konsultan media. Materi yang diterima oleh peserta pelatihan berupa pembuatan narasi berita, teknik wawancara, dan videografi.

"Materi yang saya dapat dari pelatihan Media Center ini, yang pertama, itu adalah pengelolaan dalam Media Center. Kemudian, pembuatan narasi berita yang dibangun oleh narasumber, sehingga peserta disuruh membuat narasi berita tersebut," kata Fiqi Manshi Nurramdhan, peserta dari daerah Jabar 10.

Peserta lain mengungkapkan tindak lanjut yang akan dilakukan di daerahnya setelah mengikuti pelatihan. "Yang pertama, pastinya akan menggunakan ilmu yang didapat untuk membantu publikasi baik itu publikasi untuk Jemaat Nasional maupun jemaat di daerah.

"Kedua, sebisa mungkin ilmu yang didapat dari pelatihan ini akan saya sebarkan kepada anggota lain sehingga anggota yang tidak ikut pelatihan pun bisa mendapatkan sedikit pengetahuan tentang media jurnalistik," ujar Jihan Fauziah, peserta Jabar 7 dan redaktur Warta Ahmadiyah.

Tujuan pelatihan untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan kompeten di bidang jurnalistik dan multimedia.

"Untuk menciptakan sebuah sumber daya manusia yang unggul dan kompeten di bidang jurnalistik dan multimedia, pelatihan ini justru bertujuan untuk itu: mencetak SDM-SDM itu. Makanya, di Media Center itu ada Divisi Pengembangan Program dan Pelatihan," ucap Raza Ahmad Ludhiana, ketua pelaksana workshop di Divisi SDM dan Pelatihan Media Center Nasional JAI.

Raza melanjutkan, kegiatan ini justru sangat baik diikuti oleh para peserta yang berada di berbagai daerah yang diundang. Ada dari empat wilayah, dan juga dari Media Center itu sendiri. Demi memaksimalkan kapasitas mereka sebagai seorang multimedia center maupun sebagai anggota Ahmadiyah, yang kompeten di bidang multimedia dan jurnalistik.

Di sela-sela kegiatan, Gunawan mengungkapkan, para peserta pelatihan diharapkan memiliki kemampuan dasar dan kreativitas dalam pembuatan video produksi yang akan disebarkan ke publik.

"Pelatihan ini diadakan dengan harapan bahwa teman-teman Ahmadiyah punya skill, punya kreativitas, dalam membuat produksi video yang akan disebarkan ke publik. Tentu saja harus melalui proses yang tidak gampang. Butuh waktu yang lama. Waktu dua hari ini cukup buat diberikan dasar-dasar apa yang menjadi pegangan teman-teman Ahmadiyah untuk membuat konten-konten produksi video yang akan disebarkan ke publik," seru Gunawan.

Di samping itu, perwakilan dari pengurus pusat Lajnah Imailah Indonesia atau biasa disebut Perempuan Ahmadiyah, Venty Nur Fitriyani, mengatakan bahwa semakin banyak kesempatan bagi perempuan untuk menjadi penulis atau konten kreator dan sebagainya. Sehingga bisa berkontribusi menyampaikan pendapat, baik mewakili dirinya maupun komunitas atau organisasi.

"Tidak dipungkiri, di banyak sektor, pandangan masyarakat atau kaum umum terkait dengan perempuan masih didominasi (patriarki). Contohnya, misalkan pekerjaan A lebih baik kalau dikerjakan oleh laki-laki, pekerjaan B lebih baik dikerjakan laki-laki, seperti itu. Tapi seiring dengan teknologi, keterbukaan informasi, kita bisa melihat bahwa perempuan semakin punya kesempatan untuk belajar mencari informasi khususnya salah satunya di media," cetus Venty.

Kemajuan teknologi dan keterbukaan informasi dilihat Venty menjadi kesempatan yang sangat baik bagi perempuan. Bahkan di tengah menjalani kesehariannya, bisa juga perempuan kemudian belajar bagaimana menjadi seorang penulis, konten kreator, dan sebagainya. "Sehingga bisa juga berkontribusi menyampaikan pendapat-pendapat baik yang mewakili dirinya maupun komunitas atau organisasinya," sambungnya.

Di akhir acara, penutupan pelatihan, Yendra Budiana sebagai Ketua Media Center Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengungkapkan bahwa tujuan diadakan pelatihan ini ingin mengembangkan kesadaran publikasi kepada anggota Ahmadiyah, khususnya kepada daerah-daerah yang telah ditargetkan dalam pengembangan Media Center, baik berupa video, teks, maupun audio. Sehingga dapat terpublikasikan dinamika kegiatan organisasi.  

"Jadi bagi mereka yang mempunya bakat menulis, tentunya mengembangkan tulisan jurnalistiknya. Mereka yang memiliki kesadaran akan potensi atau minat dalam bidang video, tentu akan concern di dalam memegang alat kameraman atau editing video, atau yang lebih pada audio. Tujuan pelatihan kali ini mengembangkan kesadaran publikasi khususnya di kalangan Ahmadi, sehingga seluruh daerah memiliki kesadaran bagaimana mempublikasikan seluruh dinamika kegiatan yang ada di daerah tersebut," pungkasnya.

Pelatihan Media Center diharapkan dapat diterapkan di daerah agar informasi dan fakta-fakta tentang Ahmadiyah dapat terpublikasikan.              

Kontributor video Nendar Ahmad Girmansyah selaku peserta daerah Jabar 5 dibantu editor tim liputan MC Nasional JAI melaporkan reportasenya di kanal Warta Ahmadiyah, Kamis (31/3).

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan