close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Alinea.id
icon caption
Ilustrasi. Alinea.id
Media
Kamis, 01 Juli 2021 14:03

Sorotan 32 media atas cuitan "Jokowi: The King of Lip Service" BEM UI

Selain cuitan itu sempat menjadi topik yang paling tren, topik itu lalu diperebutkan sebagai bahan berita oleh banyak media di Indonesia.
swipe

Akun resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia mencuit, "Jokowi: The King of Lip Service" (semua huruf ditulis kapital dalam sebuah meme) pada pukul 18:12 WIB, Sabtu (26/6). Selain cuitan itu sempat menjadi topik yang paling tren, topik itu lalu diperebutkan sebagai bahan berita oleh banyak media di Indonesia.

Cuitan itu mengundang sedikitnya 20,5 ribu retweet, 6.663 tweet kutipan, dan 55,3 ribu disukai. Media lalu menangkap peluang di balik isu panas ini. Sebanyak 32 media arus utama menyumbang 87 artikel populer dalam laman Google Berita, seperti diakses pada Rabu (30/6). 

Detiknews muncul dengan judul "Jokowi Jawab Kritik 'King of Lip Service': Boleh, Kampus Jangan Halangi". Dua sumber beritanya, Presiden Joko Widodo dan Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia.

Isi beritanya, Jokowi memberi keterangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden bahwa universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk mengekspresikan pendapat. Amelita, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, menyatakan Universitas Indonesia mengambil sikap tegas dengan segera melakukan pemanggilan terhadap BEM UI atas pemuatan meme tersebut di media sosial.

Rentang informasi

Sebelumnya, Detiknews menurunkan lima berita teratas, masing-masing "Terbuka Dikritik, Jokowi Ingatkan Tata Krama dan Sopan Santun"; "Ade Armando Sebut Isi Kritik BEM UI soal Jokowi 'King of Lip Service' Pandir"; "Mahasiswa UGM: Jokowi Juara 'Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan'"; "Debat Panas Ade Armando vs BEM UI soal 'Jokowi King of Lips Service'"; dan "Gerindra Persilakan Kritik, tapi Tolak Jokowi Disebut King of Lip Service". Media satu grupnya, detikInet menampilkan "Tanggapan Pengamat Medsos Soal Akun Pengurus BEM UI Diretas".

Sementara Tribunnews dan sindikasi memuat lima berita. Mulai dari "BEM UI Kritik Presiden, Sahroni: Sekarang Bukan Saatnya Menyerang Tapi Fokus Bersama Hadapi Pandemi"; "Penjelasan Lengkap Jokowi Pernah Disebut Planga-plongo, Bapak Bipang hingga The King of Lip Service"; "Dijuluki King of Lip Service oleh BEM UI, Jokowi: Demokrasi, Dulu Juga Saya Disebut Planga-plongo"; "BEM UI Kritik Jokowi, Begini Respon Mahasiswa Makassar", hingga "Jokowi Curhat Disebut Otoriter, Bebek Lumpuh, Hingga Plonga-plongo, dan Bapak Bipang".

Sebaran CNN Indonesia terbanyak dengan tujuh artikel. Portal ini menyiarkan cerita yang mirip tapi tak senada dengan Detiknews, yakni: "Jokowi Minta Kampus Tak Halangi Mahasiswa Berekspresi". Tak senada, karena sumber beritanya bukan Joko Widodo dan Amelita Lusia. Namun Jokowi dan Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra. Leon menegaskan tidak akan menghapus cuitan tersebut.

Media daring milik konglomerat Trans Media juga menerbitkan "Jokowi Respons BEM UI soal Gelar King of Lip Service"; "Pengamat Sebut Rektorat UI Bikin Kampus Jadi Petugas Politik"; "Soal BEM UI, Anwar Abbas Minta Pemerintah Tak Alergi Kritik"; "Amnesty Minta Jokowi Buktikan Bukan King of Lip Service"; "Doa Ngabalin ke BEM UI: Semoga Adik-adik Tamat Seperti Kita"; "BEM UGM Juga Sindir Jokowi: Bapak Presiden Orde (Paling) Baru".

Rentang informasi CNN Indonesia cukup bervariasi dengan menjaring beragam komentar mulai dari pengamat sosial dan politik Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, hingga Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

Portal ini baru saja menempati peringkat tertinggi dalam kepercayaan atas merek dari 69 persen responden menurut riset bertajuk Digital News Report 2021 oleh Janet Steele, profesor media, urusan publik, dan bidang internasional George Washington University di Reuters Institute, akhir Juni lalu.

Menyorot cuitan

Selain ketiga portal pemuncak artikel populer versi Google Berita, 29 media lain menyoroti cuitan BEM UI: Suarajogja, Tirto, Kompas, JPNN, Fajar, Kumparan, Radar Cirebon, Suara, Bisnis Indonesia, Pikiran Rakyat. Selanjutnya Warta Ekonomi, Pojok Satu, Republika, Harian Jogja, Tempo, Sindonews, Metrotvnews, Berita Satu, Liputan6, PWMU. Kemudian GridHot, GoRiau, Portal Makassar, CNBC Indonesia, Okezone, iNews, Vivanews, Law-justice, dan REQnews.

Konten 32 media arus utama berfokus pada cuitan Twitter. Dari bahasa aslinya, cuitan diterjemahkan sebagai bermakna 'postingan untuk memublikasikan komentar singkat atau informasi di Twitter' menurut kamus terbitan Cambridge University Press, 2021. Admin BEM UI menjadi pembuat berita paling laris di Indonesia, pekan lalu.

Sorotan pakar

Namun, media arus utama mengambil bahan berita, mengikuti arus isu media sosial, sebenarnya menunjukkan kekalahan media mainstream di ruang publik. Media massa kian jauh ditinggalkan media sosial dalam mengarus isu. Pandangan itu diungkapkan Abdullah Khusairi, dosen komunikasi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

"Saya menilai, ini potret buruk dari media massa kita yang harusnya punya daya kreatif yang lebih tinggi dalam menyajikan, mencari, mengolah berita sesuai dengan peran dan fungsi kritik sosial. Media sosial idealnya mengikuti arus media massa, bukan sebaliknya," kata Khusairi, kepada Alinea.id, Kamis (1/7).
 

img
Arpan Rachman
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan