The Daily Star, surat kabar harian berbahasa Inggris tertua di Lebanon, telah menutup usaha korannya karena krisis ekonomi negara itu.
Pemimpin Redaksi Nadim Ladki mengumumkan kepada semua karyawan melalui email pada hari Senin bahwa surat kabar tersebut telah memutuskan untuk menutup dan memberhentikan stafnya, menurut media lokal.
"Dengan berat hati, saya menyesal memberi tahu Anda bahwa keputusan telah dibuat untuk memberhentikan semua staf di The Daily Star per 31 Oktober 2021," kata Ladki.
Didirikan oleh Kamel Mrowa pada tahun 1952, surat kabar tersebut telah mengalami krisis ekonomi yang serius dalam beberapa tahun terakhir. Karena alasan ini, pencetakannya dihentikan tahun lalu. Situs web surat kabar itu belum diperbarui secara berkala sejak 13 Oktober.
Surat kabar itu berhenti terbit selama perang saudara di negara itu dari tahun 1975-1990 dan diluncurkan kembali pada tahun 1996. Surat kabar itu tidak dapat diterbitkan untuk jangka waktu tertentu pada tahun 2009 karena krisis keuangan.
Surat kabar itu dimiliki oleh keluarga mantan perdana menteri Lebanon dan pemimpin Gerakan Masa Depan Saad Hariri. Saluran satelit Future TV milik keluarga Hariri juga sempat ditutup dua tahun lalu karena krisis ekonomi.
Setelah berakhirnya perang saudara, Beirut menjadi pusat dari banyak organisasi media Arab, terutama negara-negara Teluk.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, karena krisis ekonomi dan ketegangan politik dengan Lebanon, outlet media Teluk telah pindah ke Uni Emirat Arab atau Arab Saudi.(Anandolu)