close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Sebanyak 104.938 pemudik telah menyebrang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.  Alinea.id/Khaerul Anwar
icon caption
Sebanyak 104.938 pemudik telah menyebrang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Alinea.id/Khaerul Anwar
Nasional
Kamis, 30 Mei 2019 15:00

100.000 pemudik berangkat dari Pelabuhan Merak

Pemudik mulai menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung pada Rabu (29/5) atau H-7 lebaran.
swipe

Pemudik dari Jawa mulai berangkat menuju Sumatera. Sebanyak 104.938 pemudik telah menyebrang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jumlah pemudik yang menyeberang ke Pulau Sumatera ini tercatat sejak 29 Mei atau H-7 lebaran hingga 30 Mei 2019 pukul 08:00 WIB.

Sementara, kendaraan roda dua yang menyeberang berjumlah 11.160 unit, sedangkan total kendaraan roda empat sebanyak 11.160 unit, bus 471 unit, dan tuck 1.616 unit.

"Kami sudah menerapkan bagaimana kapal bisa tiba berangkat sehingga kita menaikan kapasitas yang terpasang itu lebih dari tahun lalu," kata kata General Manager (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak di Pelabuhan Merak, Kamis (30/5).

Setidaknya, sejak kemarin hingga hari ini, sudah 13.567 pemudik pejalan kaki yang menyeberang ke Pulau Sumatera. Sedangkan 91.371pemudik yang menggunakan kendaraan.

Berdasarkan data PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, jumlah pemudik yang telah disebrangkan H-7 Lebaran pada tahun 2018 berjumlah 66.869 untuk penumapang, 3.064 roda dua, 7.954 roda empat, 412 bus dan 2.076 truk.

"Ada peningkatan shift malam pemudik pada H-7 menuju H-6 Lebaran," katanya.

Dari pantauan di lokasi, pemudik yang menyebrang ke Bakauhuni melalui Pelabuhan Merak pada siang hari masih terlihat lengang. Baik pemudik pejalan kaki, pemudik menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Sebab, karakter pemudik yang akan menyebarang ke Sumatera banyak memilih berangkat di malam hari.

Imbauan BMKG

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik yang menyebrang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dari Pelabuhan Merak, Banten mewaspadai dehidrasi. Sebab, pada akhir Mei dan awal Juni sudah masuk musim kemarau.


Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan akhir bulan ini telah masuk musim kemarau, curah hujan rata-rata di bawah normal antara 50 milimeter sampai 100 milimeter dalam 10 hari.


Perhari curah hujan rata-rata 5-10 milimeter. Kondisi ini dibawah normal sehingga suhu udara sangat rendah mulai panas bisa lebih 34 derajat celcius.

"Udara makin kering sehingga tentunya bagi para pemudik dihimbau waspada potensi dehidrasi karena ini panas sekali. Terutama di wilayah Lampung dan Jawa," kata Dwikorita Karnawati saat berkunjung ke Pelabuhan Merak.

Kemudian, kepada para pemudik di jalur darat diminta tidak membuang puntung rokok sembarangan karena ada potensi meningkat tingkat kemudahan terbakar di musim kemarau.

"Antara lain zona yang diprediksi kami mempunya potensi meningkat dari kemudahan terbakar di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Tengah Sampai ke Lampung kemudian wilayah Jawa," katanya.

Sementara, lanjut Dwi untuk ketinggian gelombang di perairan selat sunda masih diambang normal dengan ketinggian gelombang 70 centimeter sampai 1,2 meter.

"Jadi gelombang tinggi ada di sebelah Barat Sumatera sampai Selatan gelombang bisa mencapai 3 meter dan juga pantai Selatan Jawa. Poinnya yang terkena Samudera Hindia," katanya.

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan