Ribuan personel polisi dikerahkan untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa PA 212 di depan Gedung DPR pada pukul 13.00 WIB. Mereka melakukan aksi massa bertajuk Aksi Selamatkan NKRI & Pancasila Dari Komunisme.
Aksi tersebut, dilakukan untuk menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) lantaran dianggap berpotensi melahirkan kebangkitan komunisme dan mendegradasi Pancasila.
Untuk mengamankan jalannya aksi itu, ribuan personel dikerahkan dengan sistem penjagaan tetap berlandaskan protokol kesehatan. "1.150 personel gabungan bakal menjaga seluruh sisi gedung DPR/MPR," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, AKBP Raden Muhammad Jauhari, saat dikonfirmasi, Rabu (24/6).
Jauhari menyebut, pengamanan akan dilakukan juga di pintu masuk tol untuk mencegah gangguan arus lalu lintas apabila massa mulai meluas.
Sistem pengamanan dengan menggunakan barrier juga sudah terpasang di sejumlah titik Gedung DPR. "Di pintu masuk keluar masuk tol dipagar betis. Sistem barrier kami perisai agar tak masuk tol. Penempatan personel di depan Pintu DPR, pertigaan ladokgi, di sepanjang TVRI GBK, belakangan DPR dan Kementerian Kehutanan," ujarnya.
Untuk diketahui, aksi demo PA 212 bertujuan untuk meminta DPR membatalkan RUU HIP dari prolegnas. Demo tersebut juga akan dilakukan bersama Aliansi Nasional Anti Komunis. Massa aksi diklaim mencapai seribu orang.
Demo diklaim telah mendapatkan persetujuan dari pihak Polda Metro Jaya. Pelaksanaan demo pun diyakini akan tetap mengutamakan protokol kesehatan.