Tim evakuasi jenazah kecelakaan Heli MI-17 milik TNI tiba di Bandara Oksibil. Tim evakuasi berhasil membawa 12 jenazah yang ditemukan bersama puing Heli MI-17.
Wakapendam Cendrawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi mengatakan evakuasi sudah dilakukan sejak pukul 06.00 WIT.
"Sekitar 06.00 WIT, proses evakuasi jenazah mulai dilaksanakan dengan menerbangkan dua unit Heli Penerbad dan satu unit Heli PT Intan Angkasa," kata Dax saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2).
Proses yang dilakukan selanjutnya adalah membawa 12 jenazah ke Jayapura untuk dilakukan identifikasi. Meski sembilan jenazah ditemukan masih dengan identitas, namun proses identifikasi secara prosedural tetap dilakukan.
"Jenazah akan langsung diterbangkan ke Jayapura pada kesempatan pertama siang ini," ucap Dax.
Sebelumnya, Kodam Cendrawasih menemukan Heli MI-17 yang telah hilang kontak sejak 28 Juni 2019. Puing Heli MI-17 ditemukan pada 10 Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIT.
Pangdam Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan puing itu ditemukan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Lokasi tersebut, masih dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Peristiwa hilang kontaknya Heli MI-17 terjadi saat dalam perjalanan membawa logistik bagi pos TNI yang berada di Kabupaten Bintang. Pesawat terbang dari Oksibil menuju Jayapura.
Dalam Heli MI-17 terdapat lima orang prajurit Satgas Yonif 735/Wrg dan tujuh kru penerbad. Kecelakaan diduga akibat heli menabrak dinding tebing saat kabut tebal.
Saat proses evakuasi puing pesawat, tim menemukan 12 jenazah yang menjadi penumpang. Sembilan di antaranya masih menggunakan atribut yang dapat menjadi identitas dan tiga lainnya tidak terdapat identitas.