Sudah 12 negara yang mengeluarkan travel advisory setelah aksi terorisme yang terus terjadi selama dua pekan ini. Namun demikian, pariwisata di Indonesia diklaim masih di level aman.
Menteri Pariwisata Arif Yahya menyampaikan travel advisory merupakan kewajiban negaranya untuk mengingatkan warganya, belum masuk dalam tahap melarang. Jadi, ada tingkatan travel advisory, travel warning, dan travel banned.
"Nah sekarang masih travel advisory, yang ditunjukkan kepada warga negara tersebut, kepada warga negaranya yang sedang di suatu daerah," jelas Arif Yahya, di Kemenko Perekonomian, Selasa (16/5).
Ke-12 negara tersebut, di antaranya adalah Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, Malaysia, dan Hongkong.
Jika kembali ke tahun lalu, saat terjadi erupsi beberapa gunung di Bali, Indonesia telah kehilangan satu juta wisatawan mancanegara dalam setahun. Dalam kondisi Indonesia seperti saat ini, diperkirakan terjadi penurunan wisman hingga satu juta orang .
"Bisa jadi seperti tahun lalu. Tapi, kita tentu akan terus memperketat pengamanan di hotel-hotel. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah diminta meningkatkan pengamanan," terang Yahya.
Pemerintah sendiri pada tahun ini menargetkan mendatangakan wisatawan mancanegara sebanyak 17 juta. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah memperkenalkan Visit Indonesia Wonderful Indonesia (VIWI 2018), dengan menjual paket-paket wisata menarik di 18 destinasi unggulan di tanah air.