close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kader Posyandu Palawi memijat tubuh balita saat kegiatan Posyandu di Desa Sukajadi, Rantau, Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (6/11/2019). Foto Antara/Muhammad Adimaja
icon caption
Kader Posyandu Palawi memijat tubuh balita saat kegiatan Posyandu di Desa Sukajadi, Rantau, Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (6/11/2019). Foto Antara/Muhammad Adimaja
Nasional
Selasa, 31 Desember 2019 11:23

13.020 bayi Indonesia diperkirakan lahir di hari pertama 2020

Jumlah tersebut setara dengan 3,32% dari total 392.078 bayi di seluruh dunia yang lahir di awal tahun baru.
swipe

United Nations Children's Fund atau disingkat UNICEF, memperkirakan akan ada 13.020 bayi yang lahir di hari pertama 2020. Menurut Executive Director UNICEF Henrietta Fore, jumlah tersebut setara dengan 3,32% dari total 392.078 bayi di seluruh dunia yang lahir di awal tahun baru.

"Tahun dan awal dari dekade baru ini adalah momen untuk berefleksi tentang harapan dan cita-cita tidak hanya untuk masa depan kita, tetapi juga masa depan generasi mendatang,” kata Fore seperti dikutip Antara, Selasa (31/12).

UNICEF memperkirakan bayi pertama awal tahun akan lahir di Fiji. Adapun bayi terakhir diperkirakan berasal dari Amerika Serikat.

Dari total 392.078 bayi yang lahir di seluruh dunia, separuhnya berasal dari delapan negara. Sebanyak 67.385 bayi lahir di India, 46.299 di China, 26.039 kelahiran di Nigeria, 16.787 kelahiran Pakistan, 13.020 di Indonesia, 10.452 di Amerika Serikat, 10.247 di Republik Demokratik Kongo dan 8.493 bayi lahir di Etiopia.

Menurut Fore, UNICEF terus mengkampanyekan kelangsungan hidup para bayi melalui program Every Child Alive. Hal ini dilakukan mengingat jumlah bayi meninggal pada bulan pertama kehidupan mereka masih cukup tinggi.

Pada 2018, bayi yang meninggal di bulan pertama kehidupan menyumbang angka 47% dari seluruh kematian bayi dan anak dibawah lima tahun sepanjang tahun tersebut. Angka tersebut mengalami kenaikan sebanyak 40% dari kejadian tahun 1990.

Melalui program Every Child Alive, UNICEF menyerukan agar para tenaga kesehatan dibekali dengan pelatihan dan obat-obatan yang tepat. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan setiap ibu dan bayi yang baru lahir mendapatkan perawatan oleh tenaga terlatih, guna mencegah serta mengobati komplikasi saat kehamilan, persalinan, dan kelahiran.

“Ada begitu banyak ibu dan bayi baru lahir yang tidak mendapat perawatan dari bidan atau perawat terlatih dengan peralatan memadai, dan akibat yang ditimbulkan sangat menyedihkan,” kata Fore.

“Jika setiap persalinan dibantu oleh tenaga terlatih, kita bisa memastikan jutaan bayi mampu bertahan pada hari pertama kehidupannya, hingga dekade ini, bahkan lebih lama lagi," ucapnya. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan