Pemerintah Provinsi Banten berencana membangun tanggul penahan banjir di sepanjang aliran Sungai Ciujung.
Setiap musim penghujan beberapa wilayah di Kabupaten Serang dan Lebak diterjang banjir akibat luapan Sungai Ciujung. Hulu Sungai Ciujung terletak di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). "Penentuan lokasi sudah dilakukan tinggal eksekusi," kata Gubernur Banten Wahidin Halim, Senin (2/3).
Wahidin berharap keberadaan tanggul ini, membuat masyarakat di sekitar aliran sungai bisa menjalani aktivitas dengan tenang, tanpa ada kekhawatiran bencana banjir datang ketika musim penghujan.
Pembangunan tanggul ini merupakan program pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Cidurian dan Ciujung (BBWSC3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ini bentuk kehadiran pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Memberikan rasa aman, nyaman dan kemudahan dalam bekerja," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Infrastruktur dan SDA Nana Suryana menambahkan, sebelum penetapan lokasi ditandatangani gubernur Banten, pihaknya sudah melakukan serangkaian persiapan, seperti pembentukan tim persiapan, pengumuman rencana pembangunan, pendataan awal, konsultasi publik, harmonisasi kemudian penetapan lokasi.
“Ada sekitar 14 desa yang akan mengalami dampak dari pembangunan ini. Alhamdulillah setelah kami lakukan konsultasi publik ke lapangan, masyarakat menerima dan mendukung rencana pembangunan tanggul ini,” ujarnya.
Tinggi tanggul yang akan dibangun mencapai enam meter dari permukaan tanah, kapasitas tanggul didesain dengan debit banjir 25 tahunan sebesar 2.200 meter kubik. Material timbunannya berupa timbunan tanah dengan struktur pelindung di beberapa titik yang memerlukan proteksi.
“Sesuai dengan debit desain rencana, umur rencana tanggul lebih 25 tahun dan rencana pelaksanaan untuk tahap tiga dimulai pada 2021,” katanya.
Luas Sungai Ciujung kurang lebih 1.850 kilometer persegi, dengan panjang sungai 142 kilometer yang mengalir dari Selatan ke Utara. Hulu aliran air sungai ini mengalir dari TNGHS yang bermuara sampai ke Laut Jawa di Kabupaten Serang.
Aliran sungai ini juga melintasi Tol Jakarta–Merak. Pada awal 2012, Sungai Ciujung pernah meluap dan melumpuhkan jalan tol. Hal yang sama juga terjadi pada tahun berikutnya. Akibat banjir itu, pengelola tol mengaku mengalami kerugian mencapai Rp1,60 miliar.
Angka itu belum termasuk kerugian industri yang banyak terdapat di Banten, mengingat tol merupakan jalur utama yang banyak digunakan industri untuk pengiriman barang.