close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami, Senin (1/10).  / Antara Foto
icon caption
Foto aerial kawasan pantai Taipa, Palu Utara, pascagempa dan tsunami, Senin (1/10). / Antara Foto
Nasional
Selasa, 02 Oktober 2018 02:16

18 negara tawarkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami

Setidaknya ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
swipe

Setidaknya ada 18 negara yang menawarkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, hingga kini telah setidaknya 18 negara yang menawarkan bantuan untuk bencana di Palu dan Donggala.

Ke-18 negara tersebut adalah Amerika Serikat (AS), Perancis, Republik Ceko, Swis, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China. 

"(Ke 18 negara tersebut) telah menawarkan bantuan untuk musibah di Palu," katanya, Senin (1/10). 

Selain itu, juga bantuan dari negara tertentu yang memiliki kapasitas terhadap sesuatu yang dibutuhkan. Baik berupa barang, alat, hingga keahlian tertentu.

Selain 18 negara tersebut, juga ada penawaran bantuan dari badan PBB The United Nations Development Programme (UNDP) dan kelompok organisasi Internasional Asia.

Saat ini, sambungnya, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah bantuan tanggap darurat. Sejumlah catatan yang bisa langsung diterima. 

Pertama, berupa alat angkut udara. Sebab, saat ini listrik PLN sedang mati, BBM langka, komunikasi selular mati, apalagi beberapa jalan darat terputus. "Sehingga yang efektif adalah bantuan cepat dari udara," ungkapnya. 

Dia beralasan, saat ini pemerintah memiliki keterbatasan alat angkut udara dalam volume besar. Alat angkut tersebut digunakan untuk memindahkan bantuan ke wilayah yang tengah tertimpa bencana. 

"Maka, tentu bantuan utama adalah alat angkut udara," katanya. 

Saat ini, yang bisa mendarat hanyalah pesawat hercules C130. Karena, terkendala panjang landasan yang hanya bisa dipakai 2.000 meter.

Sehingga, untuk pesawat besar seperti boeing 737 seri 800/900 tidak mungkin bisa mendarat, seperti pesawat milik Garuda dan Lion Air. Sementara itu, untuk boeing 737 seri 400/500 masih bisa melakukan pendaratan. 

"Karena itu (pemerintah) harapakan ada batuan (pesawat tipe) dari C130," ujarnya.

Selain itu, jenis bantuan lainnya yang dibutuhkan yaitu tenda-tenda darurat, water treatment. Wiranto mengaku, air bersih merupakan salah satu yang sulit didapatkan karena sumber air tersebut tidaklah banyak. 

"Sumur pun membutuhkan listrik. (Sementara) pasokan listrik saat ini sangat rendah," katanya. 

Untuk itu, kata dia, akan diminta pula bantuan genset dari negara-negara yang akan memberikan bantuan. Genset itu pun nantinya akan dialokasikan besar juga untuk rumah sakit di lapangan dan tenaga medis. 

Sebagai informasi, Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir saat ini sedang mengumpulkan para duta besar dari negara donor yang sedang menyiapkan dan menawarkan bantuan. 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Seharian meninjau sejumlah titik di Kota Palu, kemarin, yang paling penting adalah empat hal: evakuasi korban, penyediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi, pembersihan kota dari puing-puing, dan pemulihan jalur angkutan dari dan ke Palu dan sekitarnya. Semua langkah itu sudah dijalankan sejak semalam. Alat-alat berat berupa excavator dan backhoe sudah dikerahkan terutama ke kawasan yang rusak parah dan penuh reruntuhan bangunan seperti Balaroa dan Petobo. Untuk 80-an titik pengungsian dan permukiman sudah diangkut sedikitnya 15 hidran umum, mobil tanki air, WC portable, dan tenda-tenda darurat. Untuk pembersihan kota, sejumlah dump truck dan excavator juga telah dikerahkan oleh Kementerian PUPR bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palu. Mudah-mudahan, dalam dua minggu ke depan, Kota Palu sudah bersih dari puing dan reruntuhan bangunan. Sementara untuk kelancaran angkutan dan arus logistik ke Kota Palu dari arah Makassar, Gorontalo dan Poso, segera kita lakukan perbaikan jembatan yang rusak, pembersihan longsoran di sejumlah lokasi terutama jalur utama kawasan Kebon Kopi. Dua minggu lagi, Insya Allah, saya akan ke Palu lagi untuk memastikan segenap upaya pemulihan dampak bencana yang kita lakukan telah dilaksanakan dengan baik.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

img
Robi Ardianto
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan