close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau progres pembangunan rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (5/12/2022). Foto Sekretariat Presiden
icon caption
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau progres pembangunan rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (5/12/2022). Foto Sekretariat Presiden
Nasional
Senin, 05 Desember 2022 21:52

1.800 rumah bakal dibangun untuk warga terdampak gempa Cianjur

Relokasi diprioritaskan bagi warga terdampak gempa yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.
swipe

Pemerintah pusat memastikan, proses rekonstruksi bangunan terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah dimulai. Sebanyak 1.800 unit hunian tetap bakal dibangun untuk warga yang rumahnya harus direlokasi pascagempa. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau progres pembangunan rumah relokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Senin (5/12).

"Ini adalah lokasi untuk relokasi yang pertama, di sini kurang lebih akan dibangun 200 rumah, ini contohnya sudah ada yang jadi rumah anti gempa," kata Jokowi dalam keterangannya.

Selain di lokasi tersebut, Jokowi mengatakan pemerintah juga menyiapkan pembangunan 1.600 rumah serupa di lokasi lainnya. Relokasi diprioritaskan bagi warga terdampak gempa yang rumahnya berada di pusat gempa, terutama di Kecamatan Cugenang.

"Lokasi-lokasi yang berada di pusat gempa, utamanya di Cugenang, itu akan dipindahkan ke sini dan ke lokasi yang kedua tadi karena sudah tidak bisa ditinggali lagi, berbahaya sekali lagi," tuturnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang turut hadir mendampingi Jokowi mengatakan, Kementerian PUPR telah memulai pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi pascagempa. Pembangunan ini dilakukan di lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur.

"Kami menugaskan PT. Brantas Abipraya untuk segera bekerja, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 ha dan Mande sekitar 30 ha. Saat ini sedang dikerjakan 4 unit dari 200 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dengan struktur tahan gempa," jelas Basuki.

Sementara, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pengerjaan tahap I untuk 80 unit rumah ditargetkan rampung pada akhir Desember 2022.

Adapun untuk 120 unit rumah pada tahap II, ditargetkan rampung pada minggu ketiga Januari 2023. Sehingga, pada akhir Januari 2023 seluruh rumah sudah bisa ditempati.

"Pekerjaan dilaksanakan secara paralel untuk pekerjaan pondasi, instalasi Risha, pekerjaan arsitektur, jalan, saluran, dan air bersih," terang Iwan. 

Melalui penyelesaian pembangunan hunian secara bertahap, Iwan berharap seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri/ Lebaran 2023. Ini menyesuaikan target pengerjaan yang diberikan oleh Menteri PUPR.

"Untuk di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku seluas 2,5 ha akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 m, dengan progres 2 rumah diselesaikan malam ini. Lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande seluas 30 ha dibangun 1.600 unit dilengkapi IPA, IPAL, TPST, Fasos Fasum dan jalan lingkungan," jelas dia.

Berdasarkan data kerugian materil hingga Senin (5/12) pukul 15.00 WIB, terdapat 525 bangunan sekolah, 269 unit tempat ibadah, 14 bangunan fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran mengalami kerusakan akibat gempa. Sementara, total rumah rusak tervalidasi sementara berjumlah 42.033 dari 37.830 unit.

Perinciannya, rumah rusak berat dari 8.151 unit, tervalidasi menjadi 9.048 unit. Rumah rusak sedang dari 11.210 unit, tervalidasi menjadi 12.314 unit. Sementara rumah rusak ringan dari 18.469 unit, tervalidasi menjadi 20.672 unit.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan