Insiden perkelahian di Kapal Motor (KM) Mina Sejati yang terjadi pada 16 sampai 17 Agustus 2019 mengakibatkan dua anak buah kapal (ABK) tewas. Selain itu, dilaporkan sebanyak 23 ABK masih hilang hingga kini. Sedangkan 11 orang dinyatakan selamat.
Kapolres Kepualuan Aru, AKBP Adolf Bormasa, mengatakan 23 ABK KM Mina Sejati yang hingga kini belum ditemukan masih dicari oleh Polda Maluku dari jajaran Polair dan Brimob. Para personel Polda Maluku juga dibantu anggota Polres Aru.
Polda Maluku mengirimkan 22 personel Polair bersama Brimob yang dipimpin oleh Wakil Direktur Polair, AKBP Sigit. Mereka akan melakukan pencarian terhadap 23 ABK yang dinyatakan hilang hingga kini.
Upaya pencarian tersebut pun mulai membuahkan hasil dengan ditemukannya dua jenazah ABK KM Mina Sejati. Dua jasad yang ditemukan tewas terapung di laut itu, kata Adolf Bormasa, tengah menjalani visum oleh Polres Kepulauan Aru.
“Dua jasad yang ditemukan terapung di laut ini telah diserahkan ke RSUD Cenderawasih Kota Dobo tadi malam sekitar pukul 23.00 WIT guna keperluan visum et repertum agar bisa diketahui penyebab kematian dan identitas para korban," kata Adolf Barmosa di Ambon, Selasa (27/8).
Adolf menjelaskan, upaya pencarian terhadap 23 ABK dilakukan setelah KRI Teluk Lada-521 bersama Lanal Aru melakukan penyerahan 11 ABK bersama nakhoda KM Mina Sejati yang selamat beserta dua korban lainnya ke Polres Aru.
Menurut Adolf, nakhoda KM Mina Sejati beserta 10 ABK yang selamat ini juga telah diserahkan kepada pihak perusahaan setelah dimintai keterangan di Polres Aru dan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter RSUD Cenderawasih Dobo.
Sebelumnya, pengelola KM Mina Sejati, Rinto, mengatakan lokasi penemuan dua jasad tersebut memang cukup jauh dari Dobo. Namun belum dapat dipastikan apakah dua jenazah ini merupakan bagian dari 23 ABK yang dinyatakan masih hilang atau bukan.
"Saya juga belum bisa memastikan akan hal itu karena harus menunggu hasil identifikasi dari aparat kepolisian dan instansi terkait," kata Rinto. (Ant)