Menjadi haji mabrur adalah orientasi utama dari seluruh proses haji seorang muslim. Salah satu tanda kemabruran seseorang yang telah menunaikan ibadah haji adalah menghiasi diri dengan amal kebaikan.
Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin mengatakan ada enam jenis amal kebaikan. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah: 177, barangsiapa yang menyempurnakan enam amal ini, maka dia telah menyempurnakan kebaikan. Yakni, iman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi. Kemudian, menginfakkan harta yang ia cintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, ibn sabil, dan peminta-minta. Lalu, menegakkan salat; mengeluarkan zakat; memenuhi janji; serta sabar atas ujian kemiskinan dan kesulitan.
Tanda kemabruran lainnya adalah berkontribusi dan memiliki kepedulian sosial.
"Kemabruran haji seorang muslim terwujud dalam kepeduliannya dan ringan membantu sesama, menebar salam dan menjadi jalan terwujudnya kedamaian, serta bertutur kata dan berucap yang baik,” kata Fauzin dalam keterangannya, dikutip Sabtu (15/7).
Lainnya, lanjut Fauzin, menjadi teladan dalam kehidupan masyarakat. Menurutnya, mabrur hajinya seorang muslim terwujud dengan memiliki komitmen menjaga keharmonisan hidup di tengah masyarakat, mengaktualisasikan kepatuhan, seperti kepatuhan menjaga larangan ihram.
“Dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan masyarakatnya, serta mempertahankan integritas moral yang telah diperoleh selama haji dan diamalkan sepanjang hayat,” ujarnya.
Pada fase kepulangan jemaah, Fauzin menyampaikan, hingga tanggal 13 Juli 2023 pukul 24.00 WIB jemaah gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 64.149 orang, tergabung dalam 167 kelompok terbang (kloter).
“Pada 14 Juli 2023, jemaah gelombang I yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah berjumlah 6.850 jemaah atau 18 kloter,” sebutnya.
Ia mengungkapkan, keberangkatan jemaah dan petugas dari Tanah Suci ke Tanah Air pada Sabtu, 15 Juli 2023 berjumlah 7.391 orang atau 19 kloter dengan rincian:
- Debarkasi Solo (SOC) 31 sebanyak 360 orang
- Debarkasi Banjarmasin (BDJ) 5 sebanyak 328 orang
- Debarkasi Palembang (PLM) 8 sebanyak 360 orang
- Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 32 sebanyak 393 orang
- Debarkasi Solo (SOC) 32 sebanyak 360 orang
- Debarkasi Makassar (UPG) 15 sebanyak 393 orang
- Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 33 sebanyak 480 orang
- Debarkasi Surabaya (SUB) 25 sebanyak 450 orang
- Debarkasi Surabaya (SUB) 26 sebanyak 400 orang
- Debarkasi Surabaya (SUB) 27 sebanyak 450 orang
- Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) 33 sebanyak 393 orang
- Debarkasi Surabaya (SUB) 28 sebanyak 450 orang
- Debarkasi Balikpapan (BPN) 7 sebanyak 299 orang
- Debarkasi Batam (BTH) 16 sebanyak 374 orang
- Debarkasi Solo (SOC) 33 sebanyak 380 orang
- Debarkasi Medan (KNO) 12 sebanyak 360 orang
- Debarkasi Kertajati (KJT) 7 sebanyak 374 orang
- Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 32 sebanyak 400 orang
- Debarkasi Solo (SOC) 34 sebanyak 387 orang
“Sebanyak 6.986 jemaah gelombang II yang tergabung dalam 18 kloter diberangkatkan dari Makkah ke Madinah untuk menjalankan Arban,” ungkapnya.
Adapun jemaah yang wafat hingga tanggal 13 Juli 2023 pukul 24.00 Wib sebanyak 600 orang.