Sedikitnya 31 rumah warga rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,1 di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), pada Kamis (16/12), sekitar pukul 06.01 WIB. Perinciannya, satu unit rusak berat, delapan rusak sedang, dan 22 rusak ringan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat, satu pondok pesantren (ponpes) dan Balai Desa Wonoasri mengalami rusak ringan. Ini berdasarkan hasil pendataan pada pukul 12.26 WIB tadi.
BNPB melaporkan, terdapat lima kecamatan terdampak gempa, yakni Desa Ambulu, Desa Sumberejo, Desa Andongsari, dan Desa Sabrang di Kecamatan Ambulu; Desa Wonoasri, Desa Pondokrejo, Desa Curahnongko, dan Desa Sidodadi di Kecamatan Tempurejo.
Kemudian, Desa Dukuhdempok, Desa Kesilir, Desa Lojejer, dan Desa Tanjungrejo di Kecamatan Wuluhan; Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo; serta Desa Jambuarum, Kecamatan Puher.
Gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan dampak beragam sesuai skala Modified Mercalli Intensity (MMI). Skala MMI V terasa di Kecamatan Puger, Jember; MMI IV di Tumpakrejo; MMI III di Denpasar, Kuta, Legian, dan Badung di Bali; MMI II di Banyuwangi, Gresik, Lamongan, Jimbaran, dan Karangates; serta MMI I di Lumajang, Wonogiri, Nusa Penida, Lombok Tengah, Gunung Kidul, Kulon Progo, Cilacap, Banjarnegara dan Bondowoso.
Pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember bersama unit terkait telah mendatangi lokasi untuk pendataan sekaligus mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak. Langkah ini guna percepatan penanganan darurat.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, Jember sempat diguncang gempa dengan skala M 5,3 dengan pusat gempa di kedalaman 10 km pada Senin (13/12).
BNPB pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, tidak mempercayai sumber berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, mengetahui jalur evakuasi terdekat, dan diskusikan dengan keluarga sebagai upaya mitigasi mengantisipasi potensi dampak gempa susulan.