close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Nurul Azizah. Foto Tribratanews.polri.go.id
icon caption
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Nurul Azizah. Foto Tribratanews.polri.go.id
Nasional
Senin, 24 Oktober 2022 16:28

4 direktorat kepolisian gandeng tangan ungkap kasus gagal ginjal akut

Sudah ada 141 korban jiwa dari gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) dengan jumlah terbesar dari DKI Jakarta sebesar 27 jiwa.
swipe

Kepolisian resmi membentuk tim khusus untuk mengungkap isu gagal ginjal yang marak belakangan ini. Pembentukan tim berisikan sejumlah direktorat dari Bareskrim Polri.

Kabagpenum Ropenmas Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan, tim ini dipimpin langsung oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri. Komposisi tim itu adalah Direktorat Tindak Pidana Narkoba, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus, dan Direktorat Tindak Pidana Pidana Umum.

"Tim ini akan bergerak dalam tatanan penyelidikan dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM," kata Nurul dalam konferensi pers di Mabes Polri, Senin (24/10).

Sudah ada 141 korban jiwa dari gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) dengan jumlah terbesar dari DKI Jakarta sebesar 27 jiwa. Sementara 66 orang tengah masih dalam perawatan dan 38 orang dinyatakan sembuh.

Sementara berdasarkan waktu, Oktober ini adalah yang paling besar jumlahnya dengan 114 kasus. Pada September terdapat 78 kasus dan Agustus 36 kasus.

Bila dilihat dari segi usia pengidap, rentang 1-5 tahun adalah terbanyak dengan 161 orang. Namun untuk terbanyak kedua dimiliki oleh kelompok usia 6-10 tahun berjumlah 35 orang, usia di bawah satu tahun ada 25 orang, dan 24 orang pada kelompok usia 11-18 tahun.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali memperbarui informasi terkait sirup obat yang mengalami cemaran oleh Etilen Glikol (EG) dan Etilen Glikol (DEG) yang berasal dari empat bahan tambahan lain yaitu Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin atau Gliserol sehingga menjadi salah satu dugaan pemicu gagal ginjal akut.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan, sebanyak 102 produk obat ditemukan di sejumlah rumah pasien penderita gagal ginjal akut yang masih misterius ini. Dari 102 obat ini, kemudian BPOM telah memeriksa ada atau tidaknya cemaran obat oleh EG dan DEG dari empat bahan pelarut dalam farmasi yang telah disebutkan.

“Dari 102 obat, ada 23 produk yang tidak menggunakan empat bahan pelarut tersebut sehingga aman digunakan,” kata Penny dalam konferensi pers kelima BPOM terkait pengawasan sirup obat, Minggu (23/10).

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan