Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, sebagian pencari suaka di eks Gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, telah pindah ke Tebet, Jakarta Selatan.
Taufan menyebut, sebagian pencari suaka mendapatkan bantuan uang untuk menyewa kontrakan di Tebet.
Bantuan tersebut berasal dari corporate social responsibility (CSR) dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
Ia menegaskan, pihaknya tidak menyediakan lagi tempat pengungsian seperti di Kalideres. "Enggak ada (tempat pengungsian), jadi dia dibagi duit, disuruh cari tempat (kontrakan)," kata Taufan saat dihubungi, Jumat (30/8).
Taufan menyebut, hanya sekitar 400 pencari suaka yang baru mendapat bantuan tersebut. "Dari seribuan sekian (pencari suaka), yang rentan untuk segera dibiayai itu 400 orang," katanya.
Sedangkan untuk sisanya, kata Taufan, akan terus didiskusikan. "Sisanya kan ada pemikiran baru, nanti kita ngobrol lagi, UNHCR bagaimana? waktu tinggal besok. Kita harus segera cepet mengosongkan tempat ini. UNHCR harus segera cepat cari duit lagi," katanya.
Seperti diketahui, para pencari suaka itu harus meninggalkan eks Gedung Kodim milik Pemprov DKI paling lambat Sabtu (31/8). Pemprov DKI meminta UNHCR mencari solusi atau tempat lain untuk para pencari suaka.
Selain itu, bantuan Pemprov DKI bagi para pencari suaka akan dihentikan. "Bukan tugas kita juga mengurusi pengungsi ini. Kalau semua makan dijamin, kan kita kapabilitasnya cuma sampai dua minggu, nah itu lebih jadi 41 hari," ujarnya.