close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah kendaraan melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, di kawasan Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/4)./Antara Foto
icon caption
Sejumlah kendaraan melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, di kawasan Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/4)./Antara Foto
Nasional
Senin, 22 April 2019 12:52

4,3 juta pemudik diprediksi gunakan mobil pribadi

BPJT mencatat ada beberapa titik rawan kemacetan pada arus mudik dan arus balik mudik Lebaran 2019 pada Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.
swipe

Berdasarkan Survei Angkutan Lebaran 2019 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, sekitar 1,72 juta atau 40% dari total 4,3 juta pemudik dengan mobil pribadi melalui jalan Tol Trans Jawa. 

Itulah sebabnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mencatat beberapa titik rawan kemacetan pada arus mudik dan arus balik mudik Lebaran 2019 pada Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. 

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, BPJT mencatat ada delapan titik rawan kemacetan di Jalan Tol Trans Jawa. Di antaranya, Gerbang Tol (GT) Merak dan akses pelabuhan, ruas Tol Jakarta-Cikampek, termasuk simpang susun Cikunir (Km 35-61). Kemudian juga akses masuk tempat istirahat (TI), titik istirahat dan pelayanan (TIP), serta parking bay yang terdapat pada ruas Jakarta-Cikampek-Palimanan-Kanci. 

Lima titik rawan kemacetan lainnya, yakni BG Palimanan, BG Kalikangkung, BG Banyumanik, GT Waruguning ruas jalan Tol Surabaya-Mojokerto, dan BG Kejapanan. 

"Kami dengan Korlantas Polri, harus koordinasi menentukan mana yang akan diberlakukan one way dan mana yang akan diberlakukan contra flow traffic management," ujar Danang. 

Adapun pada sepanjang ruas tol Trans Jawa, terdapat 25 TI dan 30 TIP, di mana masing-masing TI dan TIP terdapat 7-23 toilet pria dan wanita dengan kapasitas parkir 60-250 mobil pada TI dan TIP. 

Selain titik rawan kemacetan pada Tol Trans Jawa, BPJT juga mencatat lima titik rawan kemacetan pada Tol Trans Sumatera. Kelima titik tersebut, yakni GT Tebing Tinggi, GT Amplas, GT Bandar Selamat, GT Tanjung Mulia, dan GT Marelan. 

"Kendaraan yang akan masuk ke jalan Tol Bakauheni sangat besar, sehingga kami harus mengatur jangan sampai semuanya mau cepat lewat masuk tol, akhirnya stuck di sana," ujar Danang. 

Potensi pemudik dari Jakarta dan sekitarnya mencapai 18,29 juta orang

Sementara itu, berdasarkan Survei Angkutan Lebaran 2019 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, potensi pemudik dari Banten, Jabodetabek, dan Bandung Raya diprediksi mencapai 18,29 juta orang. 

Dari jumlah itu, tujuan terbanyak ke daerah-daerah di Jawa Tengah (Solo dan sekitarnya, Semarang, dan Tegal) dan Jawa Barat (Bandung, Garut, Tasikmalaya). 

Khusus untuk Jabodetabek, jumlah pemudik diperkirakan mencapai 14,9 juta orang, dengan sebagian besar pemudik menggunakan bus dengan porsi 30% atau 4,46 juta orang. 

Pemudik yang menggunakan mobil pribadi dengan porsi 28,9% atau 4,3 juta orang. Kemudian, sekitar 1,72 juta atau 40% di antaranya melalui jalan Tol Trans Jawa. 

Sisanya akan tersebar di jalur Pantai Utara (27,3%), lintas Selatan (8,5%), lintas Selatan-Selatan (3,4%), jalan alternatif (12%), dan Trans Sumatera (8,8%). Selanjutnya, kereta api 16,7% atau 2,49 juta orang, pesawat 9,5% atau 1,41 juta orang, dan sepeda motor 6,3% atau sekitar 986,78 ribu orang.

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan