Petugas Polres Metro Jakarta Barat menembak kaki lima anggota geng motor yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Muhammad Anjay. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan, ada total 14 orang anggota geng motor yang diduga terlibat kasus ini.
"Lima orang terpaksa dilakukan tindakan tegas karena pada saat ditangkap yang bersangkutan membawa sajam (senjata tajam) dan berusaha melawan petugas saat ditangkap," kata Edi Suranta di Jakarta, Rabu (28/8).
Menurutnya, 14 pelaku penikaman ini masih berada di bawah umur. Mereka berusia pada rentang 15 hingga 20 tahun. Para pelaku berasal dari lima geng motor yang tergabung dalam kelompok geng motor Jakarta Tangerang All Star.
Edi menjelaskan, penikaman terhadap Muhammad Anjay terjadi saat para pelaku berpapasan dengan korban dan rekan-rekannya. Anjay, kata Edi, juga merupakan anggota geng motor.
Saat berpapasan, para pelaku yang awalnya berjumlah 21 orang turun dari sepeda motor masing-masing dan menyerang korban dan kelompoknya. Anjay bersama dua orang temannya terkena tikaman senjata tajam yang dibawa pelaku.
"Korban sempat dilarikan ke Klinik 24 jam hingga kemudian dirujuk ke RS Pelni, setelah ditangani medis korban meninggal dunia. Sedangkan dua rekan korban lainnya yang terluka dirujuk ke RS Tarakan," kata Edi menerangkan.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, para pelaku memang berniat mencari lawan untuk tawuran. Tantangan dilakukan sebelumnya melalui sosial media dan live streaming sosial media.
Dari para tersangka, polisi menyita barang bukti dua buah golok gergaji, satu buah celurit gagang kayu, satu bilah celurit tanpa gagang, samurai gagang besi, stik golf, satu unit handphone, sepasang pakaian korban, dan satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih tanpa nomor polisi.