close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic _PCR_ kit di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (06/04/20). Foto Antara/M Risyal Hidayat.
icon caption
Seorang dokter menunjukkan alat tes swab virus Corona berupa Polymerase Chain Reaction diagnostic _PCR_ kit di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (06/04/20). Foto Antara/M Risyal Hidayat.
Nasional
Rabu, 20 Mei 2020 18:33

50.000 alat uji Covid-19 PCR buatan lokal terdistribusi ke 16 wilayah

"Kita sudah produksi 50.000 test kit dan sudah terdistribusi. Kami menargetkan 100.000 test kit yang akan diselesaikan akhir Mei 2020."
swipe

BUMN produsen vaksin PT Biofarma mendistribusikan test kit real time polymerase chain reaction (RT-PCR) buatan dalam negeri bernama BioCOV-19. Sejauh ini, distribusi barus dilakukan ke 16 dari 45 wilayah terdampak Covid-19 di Indonesia.

"Kita sudah produksi 50.000 test kit dan sudah terdistribusi. Kami menargetkan 100.000 test kit yang akan diselesaikan akhir Mei 2020," kata Direktur Pemasaran, Penelitian, dan Pengembangan Biofarma, Sri Harsi Teteki, saat konferensi pers virtual mengenai Task Force Riset Inovasi dan Teknologi Penanganan Covid-19 (TFRIC-19) di Jakarta, Rabu (20/5).

Dia menjelaskan, distribusi dilakukan melalui jalur pendistribusian vaksin Biofarma. Karena itu, dia memastikan pendistribusian BioCOV-19 tersebut dapat menjangkau seluruh lokasi di Indonesia.

Adapun 16 wilayah yang telah mendapat kiriman alat uji PCR tersebut, merujuk pada data Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB dan Kementerian Kesehatan. Pendistribusian PCR juga mempertimbangkan prinsip 3T, yaitu tepat laboratorium, tepat jumlah, dan tepat waktu terkait sebaran Covid-19 dan ketersediaan fasilitas.
 
Sri Harsi menjelaskan, BioCOV-19 merupakan hasil kolaborasi startup dan perusahaan yang tergabung dalam TFRIC-19. Di antaranya adalah East Ventures yang berhasil menggalang dana hingga Rp20 miliar dari masyarakat dalam waktu dua bulan. Selain itu, juga berkolaborasi dengan startup Nusantics, sebuha perusahaan rintisan teknologi genomik yang bergerak di bidang kosmetik, yang berperan membuat purwarupa BioCOV-19.

Adapun Biofarma, bertugas untuk melakukan validasi, registrasi, produksi, dan distribusi dari purwarupa yang telah dikembangkan tersebut. Sri Harsi menyebut, BioCOV-19 dirancang untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 dengan genom yang ada di Indonesia, sehingga lebih sesuai dalam mendeteksi pasien di dalam negeri.

Sebagaimana RT-PCR lainnya, Sri Harsi menyebut BioCOV-19 memiliki keunggulan sensitivitas dan spesifisitas hampir 100% dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Selain itu, RT-PCR karya anak bangsa ini didesain agar dapat digunakan oleh beragam jenis alat PCR, termasuk alat yang sudah digunakan di Indonesia saat ini.

Keunggulan lain dari BioCOV-19 ini adalah harganya yang jauh lebih terjangkau dibandingkan test kit RT-PCR impor. "BioCOV-19 sudah bisa dikomersialisasikan pada Juni 2020," ucap Sri Harsi. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan