Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, anggaran pengadaan vaksin Covid-19 untuk penanganan pandemi Covid-19 mencapai 28,2 triliun. Namun, diklaim kemungkinan nanti ada penghematan, karena Indonesia mendapatkan cukup banyak vaksin Covid-19 yang gratis dari luar negeri.
Sementara itu, anggaran obatan-obatan untuk penanganan pandemi Covid-19 sudah sepaket dengan klaim rumah sakit (RS). Klaim RS yang mencakup layanan kesehatan dan obat-obatan tersebut sudah dianggarkan sekitar 36 triliun pada April lalu. Maka, kemungkinan anggaran untuk klaim RS akan terus bertambah sampai akhir tahun 2021.
“Kemarin ada lonjakan (kasus Covid-19) di bulan Juli-Agustus, mungkin akan ada tambahan dari angka 36 triliun itu,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/10).
Ia pun menyebut, stok vaksin Covid-19 di Indonesia sudah tergolong berlebih. Hingga saat ini, Indonesia sudah menerima 248 juta dosis vaksin Covid-19. Dari total 248 juta dosis vaksin Covid-19 itu, 237 juta di antaranya sudah dikirim ke provinsi dan kabupaten/kota.
Per Selasa (26/10), 184 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan. Namun, masih ada 53 juta dosis vaksin Covid-19 yang belum disuntikkan.
Berdasarkan monitoring Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa vaksin Covid-19 yang diberikan melalui bantuan luar negeri biasanya sudah hampir kedaluwarsa. Misalnya, vaksin Covid-19 AstraZeneca yang disediakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan kedaluwarsa terdekat, yaitu akhir Oktober 2021.
“Kita sudah identifikasi dan sekarang kita kejar agar Jogja bisa cepat suntikkan vaksin itu dan ada beberapa yang kita salurkan ke daerah-daerah lain jika memang tak mampu menyuntikannya,” tutur Budi.
Ia juga mengingatkan masyarakat terkait bahaya euforia vaksin yang berpotensi sebabkan kenaikan kasus Covid-19. Apalagi, berbagai negara dengan vaksinasi yang tinggi juga masih bisa diterpa lonjakan kasus Covid-19 seiring munculnya ancaman varian baru.
Menkes menganggap strategi vaksinasi saja tanpa diiringi 3T (testing, tracing, treatment) dan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) tidak akan mampu membendung kenaikan kasus Covid-19.