Pemprov DKI dan Banten telah menyiapkan lahan untuk pemakaman jenazah positif Covid-19. Bahkan Pemprov DKI Jakarta mengatakan jumlah pemakaman korban Covid-19 di Jakarta semakin meningkat. Hingga Senin (6/4) total pemakaman yang menggunakan Prosedur Tetap (Protap) Covid-19 ada sebanyak 639 jenazah.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Susi Marsitawati, mengatakan berdasarkan data pada Senin pukul 08.00 WIB, mereka yang diduga atau sudah positif meninggal akibat Covid-19 di Jakarta sudah sebanyak 621 orang. Sementara pada pukul 12.30 WIB, jumlahnya meningkat menjadi 639 orang.
Jenazah yang dimakamkan tersebut merupakan rujukan dari rumah sakit. Namun, dia mengakui belum ada kepastian status apakah jenazah tersebut positif Covid-19 atau tidak.
"Kami tidak mengetahui apakah positif Covid-19, ODP atau PDP," kata dia.
"Tetapi yang pasti, kami menerima jenazah yang sudah melalui protap dan SOP untuk penderita Covid-19, yaitu harus menggunakan kantung jenazah, kemudian dimasukkan ke dalam peti jenazah," lanjutnya.
Susi menyebut tidak berhak menetapkan status jenazah tersebut karena merupakan hak dan wewenang rumah sakit.
"Tugas kami itu pemulasaran dan pemakaman, menjemput jenazah dari rumah sakit dan hanya memakamkan saja. Jadi kami tidak bisa memilah manakah itu jenazah pasien positif Covid-19 atau ODP-PDP," ujar dia.
Adapun untuk lokasi pemakaman jenazah Covid-19 ditempatkan di dua lokasi, yaitu TPU Pondok Ranggon dan TPU Tegal Alur.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Banten berencana menyediakan lahan untuk pemakanan khusus untuk jenazah kasus virus corona atau Covid-19 di Kota Serang. Tepatnya, di Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan dengan luas satu hektare melalui skema pembebasan lahan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Muhtarom mengatakan, pemprov telah mengambil sejumlah langkah dalam proses pencegahan dan penanganannya. Salah satunya menyiapkan pemakaman terkait kasus corona karena ada penolakan dari warga jika dimakamkan di pemakaman umum.
"Menyiapkan lahan pemakaman ketika ada yang meninggal," ujarnya saat memberi paparan dalam rapat koordinasi dengan Komisi V DPRD Provinsi Banten di Sekretariat DPRD Provinsi Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (6/4).
Untuk merealisasikannya, pihaknya telah mencari calon lahan. Adapun opsi saat ini adalah di Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang. Terkait hal itu pihaknya sedang menyiapkan anggaran.
"Tinggal nanti menyiapkan anggaran. Nanti ke arah sana eksekusinya," katanya.
Sementara Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, rencana pengadaan lahan untuk pemakanan khusus terkait kasus corona masuk dalam program pergeseran anggaran tahap kedua yang kini sedang dilakukan pembahasan.
"Rencana iya (anggaran pembebasan dari pergeseran anggaran tahap II) karena kita ingin paripurna menempatkan itu (penanganan virus corona). Sementara (luasnya) satu hektare," ungkapnya.