Sebanyak 67 jemaah haji Indonesia wafat hingga Jumat (22/7). Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukkan, sebanyak 27 jemaah wafat pada masa pra-Armuzna, dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. 16 jemaah wafat pada masa Armuzna, 8-12 Juli 2022, dan sisanya atau 24 jemaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, 13 Juli sampai sekarang.
“Jumlah jemaah wafat sampai dengan hari ke-49 operasional haji sebanyak 67 orang,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat di Makkah, dikutip Sabtu (23/7).
Jumlah jemaah haji yang meninggal dunia ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Arsad menyebut di hari ke-49 operasional haji tahun 2014, ada 236 jemaah haji Indonesia yang wafat dari 168.800 kuota haji Indonesia (0,14%). Jumlah kuota ini bertahan pada 2015 dan 2016. Sementara jemaah yang wafat 539 (0,32%) pada 2015 dan 276 (0,16%) pada 2016.
“Jumlah jemaah wafat pada 2015 naik signifikan karena pada saat itu ada peristiwa jatuhnya crane di Masjidil Haram dan tabrakan jemaah di Mina,” ujar Arsad yang pada tahun itu menjabat sebagai Kepala Daker Makkah dan didaulat sebagai juru bicara PPIH Arab Saudi.
Sejak tahun 2017, lanjut Arsad, kuota haji Indonesia kembali ke angka normal, 204.000. Pada hari ke-49 operasional haji tahun itu, tercatat ada 508 jemaah yang wafat (0,25%). Setahun berikutnya (2018), pada hari operasional yang sama, ada 263 jemaah yang wafat (0,13%).
“Kuota haji Indonesia naik lagi pada musim haji 2019 menjadi 214.000. Saat itu, pada hari operasional ke-49, tercatat 341 jemaah wafat atau 0,16%,” tutur Arsad.
Sementara lebih 20.000 jemaah haji reguler sudah tiba di Indonesia pada Jumat (22/7). Sebagian besar jemaah saat ini berada di Makkah untuk menunggu jadwal kepulangan atau pergerakan menuju Madinah.
Sejak 21 Juli 2022, secara bertahap jemaah yang diberangkatkan pada gelombang kedua juga sudah diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain atau salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, sebelum kembali ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.