Presiden Joko Widodo menginstruksikan tujuh hal kepada 34 orang menteri dan empat pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Instruksi pertama yang disampaikan Jokowi adalah agar para pembantunya tidak melakukan praktik korupsi.
"Saya telah memerintahkan kepada seluruh anggota kabinet yang tadi telah saya umumkan untuk, yang pertama, jangan korupsi. Ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi," kata Presiden Jokowi di tangga Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10).
Jokowi juga mengingatkan agar para menterinya tidak membuat visi dan misi. Mereka diharuskan untuk fokus kepada visi-misi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Perintah ketiga adalah agar jajaran kabinet menjalankan kerja cepat, kerja keras, dan kerja produktif. "Keempat, jangan terjebak rutinitas kerja yang monoton," kata Presiden.
Selanjutnya adalah agar menteri dan pejabat berorientasi pada hasil nyata. Jokowi mengingatkan, hal ini sudah ia sampaikan saat ia dan Ma'ruf Amin dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Saat itu, Jokowi mengatakan tugas para menteri tidak hanya menjamin sebuah kebijakan dilakukan, tapi harus dipastikan diterima oleh masyarakat.
Instruksi keenam yang disampaikan Jokowi, adalah agar jajarannya melakukan pengecekan secara langsung terhadap masalah yang terjadi. Dari situ, para menteri dan pejabat diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya.
"Terakhir, semua harus serius dalam bekerja, saya pastikan yang tidak serius bekerja, yang tidak sungguh-sungguh hati-hati, bisa saya copot di tengah jalan," kata Presiden. (Ant)